PIKIRAN RAKYAT - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo mengutuk keras terhadap serangan militan kepada bangsal bersalin di Kabul, Afghanistan.
Dalam kejadian tersebut dua bayi, 12 ibu, serta perawat dikabarkan tewas ketika beberapa pria bersenjata menyerbu rumah sakit pada Selasa, 12 Mei pagi waktu setempat.
Sementara itu, di Provinsi Timur Nangarhar, telah terjadi pemboman di pemakaman yang menewaskan sedikitnya 26 orang dan 68 orang mengalami luka-luka.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Virus Corona Sengaja Dimasukkan Ke Tubuh Melalui Rapid Test? Simak Faktanya
Dikutip dari BBC News oleh Pikiranrakyat-depok.com, Pompeo menyebutkan bahwa tindakan penyerangan kepada orang yang tidak bersalah tidak dapat dimaafkan. Terutama penyerangan kepada bayi serta wanita di rumah sakit itu adalah tindakan kejahatan.
"Selama bulan suci Ramadhan dan di tengah-tengah ancaman covid-19, serangan ganda ini sangat mengerikan," ucap Pompeo.
Sementara itu, setelah terjadi serangan tersebut Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan dia memerintahkan untuk dimulainya kembali operasi ofensi terhadap Taliban dan kelompok lainnya.
Baca Juga: Diludahi Orang Tak Dikenal, Seorang Petugas Tiket Kereta Api Meninggal karena Virus Corona
Dirinya menuduh para militan telah mengabaikan seruan berulang-ulang untuk pengurangan kekerasan.
Kelompok Negara Islam (IS) mengatakan bahwa pihaknya berada di balik serangan terhadap pemakaman komandan polisi di Nagarhar, di timur negara itu.