Sudah Nyatakan Perang! AS Yakin Rusia Punya Rencana untuk 'Memenggal' Kepala Pemerintah Ukraina

- 25 Februari 2022, 11:10 WIB
Rusia disebut memiliki rencana untuk memenggal pemerintah Ukraina.
Rusia disebut memiliki rencana untuk memenggal pemerintah Ukraina. /Pixabay/IGORN dan jorono

PR DEPOK - Amerika Serikat (AS) menyebut mereka yakin invasi Rusia ke Ukraina dirancang untuk memenggal kepala pemerintah Ukraina.

Salah satu dari tiga sumbu utama serangan diarahkan ke ibu kota Kyiv oleh Rusia.

Hal itu terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan perang dalam pidato yang disiarkan pada Kamis, 24 Februari 2022.

Baca Juga: Buntut Rusia-Ukraina Memanas, UEFA Didesak Pindahkan Laga Final Liga Champions

Ledakan dan tembakan pun terdengar sepanjang pagi di Kyiv, sebuah kota di Ukraina dengan penduduk 3 juta orang.

Serangan itu mengakhiri upaya diplomatik yang sia-sia selama berminggu-minggu oleh para pemimpin Barat untuk mencegah perang.

Ketakutan terburuk bagi mereka yaitu tentang ambisi Putin akhirnya terwujud.

Pejabat senior pertahanan AS menyebut perang itu ditujukan Rusia untuk memenggal pemerintahan Ukraina.

Baca Juga: Rusia Invasi Ukraina atas Perintah Presiden Vladimir Putin, Ridwan Kamil: Bisa Saja Menuju Perang Dunia Ketiga

"Indikasi yang telah kita lihat sejauh ini, hanya dalam waktu pertama, bahkan tidak 12 jam, sesuai dengan penilaian kami sebelumnya, itu akan menjadi tujuannya: untuk memenggal pemerintah ini," ucap pejabat pertahanan AS dikutip PR Depok dari Channel News Asia.

Namun, pejabat senior pertahanan AS itu tidak memberikan bukti tentang tuduhannya.

Pejabat itu mengatakan ini tampaknya hanya fase pertama dari invasi Rusia skala besar.

Baca Juga: Kutipan Isi Pidato Vladimir Putin Sebelum Izinkan Operasi Militer di Ukraina: Rusia Tidak Punya Pilihan Lain

Sejauh ini mereka telah menggunakan lebih dari 150.000 tentara Rusia dalam jumlah terbatas di sekitar Ukraina.

Sebelumnya, pejabat AS telah mengatakan kepada bahwa invasi Rusia dapat berlangsung selama 10-15 hari.

Tetapi di sisi lain, pejabat ini menolak untuk berspekulasi tentang berapa lama serangan Rusia akan berlangsung, dengan mengatakan menetapkan jadwal akan menjadi "tugas bodoh".

Baca Juga: Kendall Jenner Akui Suka Menulis Buku Harian untuk Menjaga Kesehatan Mental

Kini serangan Rusia telah mencakup lebih dari 160 peluncuran rudal sejauh ini.

Di antaranya termasuk rudal balistik jarak pendek, rudal jarak menengah, rudal jelajah dan rudal permukaan ke udara.

Sejauh ini belum ada indikasi serangan amfibi oleh pasukan Rusia, tetapi mereka menggunakan sekitar 75 pesawat militer pada fase pertama invasi.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah