PR DEPOK - Mantan Presiden AS Donald Trump menyebut Invasi Rusia terhadap Ukraina tidak akan terjadi jika dirinya tetap menjabat sebagai Presiden.
Trump menyebut dirinya selama 4 tahun menjabat mampu mengawasi pergerakan Rusia sehingga tidak memicu konflik di Eropa.
Dirinya juga mengkritik kurang tanggapnya pemerintahan Biden terkait isu Rusia-Ukraina sehingga menyebabkan kontak senjata di Kiev.
Dilansir oleh PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters, Presiden AS ke-45 itu juga kembali menyinggung pemilu Presiden tahun 2020 lalu.
Baca Juga: Cara Daftar BLT Anak Sekolah 2022 Online Modal KTP, Siswa SD, SMP, SMA Bisa Dapat Bansos Rp4,4 Juta
Menurutnya pemilihan presiden AS 2 tahun lalu syarat akan kecurangan sehingga menyebabkan Trump gagal terpilih untuk kedua kalinya.
"Seperti yang dipahami semua orang, bencana mengerikan ini tidak akan pernah terjadi jika pemilihan kita tidak dicurangi dan jika saya adalah presidennya," katanya.
Trump berdalih jika saja dirinya terpilih lagi sebagai presiden AS pada 2020 lalu, konflik Rusia-Ukraina tidak akan terjadi.
Politisi partai republik itu dalam pidatonya di acara pertemuan kelompok konservatif AS menyebut pemerintah sekarang adalah pemerintah yang bodoh.
Dengan terjadinya Invasi Rusia terhadap Ukraina menjadi bukti bahwa AS kini kehilangan apa yang Trump sebut adalah "kekuatan, kecerdikan dan kepandaian".
Tak lupa, Trump juga menyampaikan dukungan kepada rakyat Ukraina dengan menyebut mereka sebagai orang yang punya harga diri dan terhormat.
Baca Juga: 3 Kesalahan Ini Dilakukan Scorpio Terhadap Hubungan Asmaranya, Apa Saja?
"Serangan Rusia ke Ukraina mengerikan. Kami berdoa untuk orang-orang Ukraina yang terhormat. Tuhan memberkati mereka semua," kata Trump.
Pernyataan Trump menguatkan spekulasi dirinya kembali mencalonkan diri sebagai Presiden AS di pemilu tahun 2024 mendatang.***