PR DEPOK - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menempatkan penangkal nuklir Rusia dalam siaga tinggi.
Hal itu dilakukan dalam menghadapi rentetan aksi balas dendam Barat atas perangnya di Ukraina, yang mengatakan telah memukul mundur pasukan darat Rusia yang menyerang kota-kota terbesarnya.
Amerika Serikat mengatakan bahwa Putin telah meningkatkan perang antara Rusia dan Ukraina dengan "retorika berbahaya".
Di tengah tanda-tanda bahwa serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua tidak menghasilkan kemenangan cepat, tetapi menghasilkan tanggapan Barat yang luas dan terpadu.
Kantor kepresidenan Ukraina mengatakan negosiasi dengan Moskow tanpa prasyarat akan diadakan di perbatasan Belarusia-Ukraina, tetapi tidak jelas kapan mereka akan mulai.
"Saya tidak terlalu percaya dengan hasil pertemuan ini, tetapi biarkan mereka mencoba, sehingga nantinya tidak ada satu pun warga Ukraina yang ragu bahwa saya, sebagai presiden, mencoba menghentikan perang," ucap Presiden Volodymyr Zelenskiyy dikutip PR Depok dari Channel News Asia.
Kurang dari empat hari setelah dimulai, invasi telah memicu respons politik, strategis, ekonomi, dan korporat Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam jangkauan dan koordinasinya.