Penelitian Terbaru Sebut Covid-19 Bukan Berasal dari Hewan Melainkan Akibat Transmisi Manusia

- 19 Mei 2020, 11:39 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. //Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Penelitian terkait Covid-19 terus berlanjut. Para ahli biologi kini telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa virus tersebut merupakan transmisi dari manusia.

Ahli Biologi Benjamin Deverman dan Yujia Alina CHan dari Broad Intitute melakukan penelitian baru bersama Shing Hei Zhan dari University of British Columbia.

Dalam penelitiannya, mereka membandingkan sampel genetik dari pasien Covid-19 dengan sampel dari virus corona epidemi SARS 2002-04 yang mana virus tersebut ditularkan dari kelelawar ke manusia.

Mereka mengatakan terkejut pada saat menemukan bahwa virus corona baru menyerupai SARSCoV yang tejadi pada fase akhir epidemi 2003.

Baca Juga: Tak Bisa Berkumpul Saat Lebaran, Berikut Aplikasi untuk Silaturahmi Secara Digital dengan Saudara 

Tetapi kesamaan ini menimbulkan kecurigaan mereka, karena sementara SARS-CoV telah berevolusi saat menyebar ke seluruh dunia. Virus corona baru muncul dalam bentuk sangat menular yang tampaknya disesuaikan dengan transmisi manusia.

Dilansir The Sun oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, Covid-19 yang muncul "tanpa teman" pada akhir 2019 menunjukkan ada satu pengenalan bentuk virus yang diadaptasi manusia ke dalam populasi manusia lainnya.

Hal ini mengarahkan para ilmuwan untuk menyimpulkan bahwa data genetik yang tersedia untuk umum tidak menunjukkan penularan lintas spesies virus di pasar.

"Kemungkinan bahwa prekursor non-genetika yang direkayasa dapat beradaptasi dengan manusia harus dipertimbangkan," kata mereka.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Azan Magrib DKI Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini Selasa, 19 Mei 2020 

Para ilmuwan juga secara genetik memeriksa empat sampel yang mengandung virus dari pasar hewan ke sampel yang diambil dari seorang pasien di Wuhan, Tiongkok pada bulan Desember 2019.

Dengan melakukan hal itu, pada akhirnya mereka menemukan bahwa keduanya 99,9 persen identik. Kemudian menyatakan hal ini pada teori bahwa SARS-CoV-2 telah diimpor ke pasar oleh manusia.

Namun, ada saran bahwa virus corona mungkin berasal dari laboratorium sebelumnya sudah ditentang oleh para ilmuwan, dengan World Health Organization (WHO) menyebutkan teori tersebut adalah "spekulatif".

Baca Juga: Baru Tiga Hari Keluar dari Penjara, Bahar Smith Kembali Ditahan karena Langgar Aturan Asimilasi 

Sementara, Dr. Anthony Fauci, petugas medis terkemuka yang memimpin gugus tugas Covid-19 di AS, mengatakan dirinya sangat-sangat condong ke arah gagasan bahwa virus ini tidak mungkin dimanipulasi secara artifisial ataupun disengaja.

Namun demikian, negara-negara di seluruh dunia telah memprovokasi kemarahan Beijing dengan menyerukan untuk dilakukan penyelidikan secara independen tentang asal-usul virus corona.

Pemerintah Tiongkok telah mendapatkan kecaman karena menutup pasar basah hanya selang sehari setelah WHO diberitahu, yang mana dikabarkan hal tersebut menghalangi upaya untuk mengumpulkan sampel penting untuk dibagikan dengan komunitas medis internasional.

Baca Juga: Berniat Permalukan Istri Saat Panggilan Zoom, Pria di AS Dapat Respons Positif karena Aksi Konyolnya 

Hubungan Beijing-Washington Terus Meregang

Pencarian sumber virus menjadi lebih kompleks sejak hubungan AS-Tiongkok memburuk, menyusul pernyataan Presiden AS, Donald Trump bahwa virus tersebut berasal dari laboratorium.

Trump secara berulang mengatakan kepada awak media bahwa ia memiliki "bukti kuat" bahwa memang virus tersebut berasal dari Institut Virologi Wuhan, Tiongkok.

Akan tetapi Tiongkok memberikan tanggapan atas tuduhan tersebut dengan teori konspirasi sendiri yang menyatakan bahwa tentara AS lah yang mungkin bertanggung jawab atas wabah tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Beijing, Zhao Lijian mencuit di Twitter pada 12 Mei 2020, mengatakan bahwa mungkin saja tentara AS yang membawa epidemi ini ke Wuhan.

Baca Juga: NHS Sebut 20 Persen Pasien Covid-19 Terinfeksi Saat Jalani Perawatan Akibat Penyakit Lain di RS 

Cuitan dari Zhao Lijian itu tentunya akan menambah pertikaian diplomatik dengan Washington yang berlangsung selama berbulan-bulan.

Pemerintah Tiongkok juga telah membantah adanya hubungan antara virus dan salah satu laboratoriumnya, dengan mengklaim virus itu berhasil diisolasi dari spesimen lingkungan yang positif.

Dengan klaim tersebut menunjukkan bahwa virus tersebut berasal dari hewan liar yang dijual di Pasar Makanan Laut China Selatan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x