Selamat dari Koma, Bocah di Inggris Sembuh dari Covid-19 Setelah Dokter Beri Obat untuk Ebola

- 19 Mei 2020, 12:12 WIB
ILUSTRASI pengujian lab.*
ILUSTRASI pengujian lab.* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT - Seorang bocah laki-laki berusia 14 tahun dikabarkan telah diselamatkan dari virus corona setelah dokter mengobatinya dengan obat Ebola remdesivir yang akan disetujui di Inggris.

Dilansir The Sun, Selasa 19 Mei 2020, bocah laki-laki yang diketahui bernama Jacob telah berjuang untuk hidupnya setelah dirinya sempat tersengat serangga mematikan yang melanda Inggris.

Pada awalnya pihak keluarga yang diwakilkan oleh ibunya, Mum Dianne Tayel mengira itu adalah infeksi dada, di mana kondisi bocah tersebut terus memburuk.

Lebih lanjut, Dianne Tayel mengatakan bahwa dirinya takut akan hal terburuk ketika putranya dipindahkan dari Rumah Sakit Addenbrooke di Cambridge ke Rumah Sakit Great Ormond Street (GOSH) dan kemudian didiagnosis dengan virus corona.

Baca Juga: Jokowi dan Anies Baswedan Dinilai Satu Visi dalam Pembangunan Pulau Reklamasi Teluk Jakarta 

Tetapi ia mengatakan bahwa dia telah diberikan harapan ketika putra remajanya telah diobati dengan remdesivir.

World Health Organization (WHO) sebelumnya menyebut obat - yang sebelumnya digunakan untuk mengobati Ebola - sebagai pengobatan yang "paling menjanjikan" untuk Covid-19 di antara semua obat lain yang sedang dipelajari dalam uji coba.

"Kami pikir kami telah kehilangan dia, jadi kami pikir itu adalah akhir dan kami merasa seperti kami sedang dipersiapkan untuk itu," kata Dianne Tayel, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com.

"Ketika dia sampai di GOSH dalam waktu sekitar 12 atau 13 jam, tim medis menemui saya dan berbicara tentang kemungkinan remdesivir. Sejak saat itu saya merasa harapan sedikit muncul," ujarnya.

Baca Juga: Baru Tiga Hari Keluar dari Penjara, Bahar Smith Kembali Ditahan karena Langgar Aturan Asimilasi 

Dokter yang merawat Jacob memutuskan untuk mencoba remdesivir setelah mendapatkan izin dari perusahaan farmasi dan rumah sakit atas dasar kasih sayang ketika kondisi remaja memburuk.

Tidak berselang lama setelah diberi remdesivir, Jacob terbangun dari komanya. Selain itu saudara laki-lakinya bernama Isaac yang mengalami kondisi yang sama kembali tersadar.

"Kami berterima kasih kepada Tuhan setiap hari bahwa kami bisa mendapatkan anak-anak lelaki kami kembali," kata Dianne Tayel.

Sementara itu, Kepala Agen Obatan-obatan Uni Eropa (EU) Guido Rasi mengungkapkan bahwa otoritasi awal untuk remdesivir perusahaan farmasi AS Gilead sebagai pengobatan Covid-19 dapat diberikan dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga: NHS Sebut 20 Persen Pasien Covid-19 Terinfeksi Saat Jalani Perawatan Akibat Penyakit Lain di RS 

Hal ini berarti bahwa orang Inggris yang telah terinfeksi virus corona dapat segera diobati dengan obat antivirus eksperimental.

Dr Karyn Moshal, salah satu konsultan penyakit menular anak di GOSH yang juga membantu mengobati Jacob, mengatakan obat itu telah digunakan untuk menurunkan viral load remaja.

Ia mengatakan mereka mempersentasikan kasus itu kepada perusahaan farmasi dan rumah sakit untuk keduanya memberikan izin karena obat itu eksperimental.

"Kami harus mempertimbangkan manfaat risiko menggunakan obat yang pada dasarnya adalah obat yang diselidiki," kata Dr Moshal.

Baca Juga: Penelitian Terbaru Sebut Covid-19 Bukan Berasal dari Hewan Melainkan Akibat Transmisi Manusia 

Dia menjelaskan bahwa obat itu bekerja karena mengurangi peradangan yang didorong oleh peningkatan viral load-nya.

European Medicines Agency (EMA) telah merekomendasikan penggunaan remdesivir yang penuh kasih, yang memungkinkan obat untuk diberikan kepada pasien bahkan sebelum obat tersebut sepenuhnya disetujui.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x