Microsoft, Twitter, Facebook dan, Google Akan Menghapus Aplikasi Berita dan Iklan Media Terkait Rusia

- 1 Maret 2022, 12:18 WIB
Microsoft, Twitter, Facebook, dan Google akan menghapus aplikasi berita dan iklan media terakit Rusia.
Microsoft, Twitter, Facebook, dan Google akan menghapus aplikasi berita dan iklan media terakit Rusia. /Pixabay/

PR DEPOK - Microsoft akan menghapus semua aplikasi berita maupun iklan media terkait Rusia dari platformnya

Pemilik Twitter juga Facebook Meta Platforms Inc dan Google Alphabet Inc telah membatasi outlet media yang dikendalikan oleh Rusia.

Microsoft Corp mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan menghapus aplikasi seluler outlet media milik pemerintah Rusia RT dari Windows App store.

Selain itu, pihaknya juga melarang iklan di media yang disponsori oleh negara Rusia.

Baca Juga: FIFA dan UEFA Sepakat Rusia Didiskualifikasi dari Piala Dunia Qatar 2022

Dilansir dari laman NDTV, bahwa tindakan tersebut merupakan tanggapan dan sanksi dari perusahaan teknologi global atas invasi Rusia ke Ukraina.

Perusahaan juga mengatakan tidak akan menampilkan konten RT dan Sputnik yang disponsori oleh negara.

Selain itu Microsoft juga akan menurunkan peringkat hasil pencarian mereka di Bing dan tidak menempatkan iklan apa pun dari jaringan iklannya di situs tersebut.

Baca Juga: Soal Polemik Perceraian Vicky Prasetyo dan Kalina Oktarani, Denny Darko Sebut Menyesal Karena Hal Ini!

Beberapa perusahaan teknologi Barat, termasuk pemilik Facebook Meta Platforms Inc dan Google Alphabet Inc telah membatasi outlet media yang dikendalikan negara Rusia di Ukraina dan di seluruh dunia.

Selain itu, Google juga telah melarang saluran lain menerima uang untuk iklan di situs web, aplikasi, dan video YouTube dari Rusia.

Facebook juga melarang media pemerintah Rusia menjalankan iklan atau memonetisasi di platformnya di mana pun di dunia.

Baca Juga: Cara Cek Bansos BPNT Kartu Sembako 2022 Online Lewat HP untuk Cairkan Bantuan Rp600 Ribu

Microsoft berencana akan melakukan penyesuaian berkelanjutan untuk memperkuat mekanisme deteksi dan gangguan kami untuk menghindari penyebaran disinformasi.

Untuk itu, sebagai gantinya Microsoft akan mempromosikan konten yang independen dan tepercaya.

Sementara itu, banyak perusahaan besar lainnya juga ingin keluar dari Rusia karena sanksi dari negara-negara Barat semakin ketat.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x