Kerahkan 'Detektif', Strategi Turki untuk Kendalikan Penyebaran Pandemi Corona

- 21 Mei 2020, 06:00 WIB
ILUSTRASI Covid-19.*
ILUSTRASI Covid-19.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Turki mengerahkan para ‘detektif’ kesehatan masyarakat untuk melacak penyebaran virus Corona. Strategi ini terbilang cukup berhasil dalam mengendalikan wabah.

Seperti dilansir dari AP News oleh Pikiranrakyat-Depok.com pada Kamis, 21 Mei 2020, para detektif ini bekerja melacak penyebaran virus Corona di negara berpenduduk 83 juta orang.

Mereka hampir bekerja nonstop untuk melacak pasien COVID-19 dari pintu ke pintu dengan menggunakan aplikasi mobile dan juga CCTV.

Hal itu dilakukan oleh para detektif tersebut ketika Turki melakukan karantina parsial untuk menghentikan penyebarannya sebelum menyebar ke lingkungan yang lebih luas lagi.

Baca Juga: Meski Pandemi Virus Corona Masih Menyebar, Gugus Tugas Akan Buka 124 Wilayah Indonesia 

Para pejabat pemerintah Turki dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) setempat mengatakan taktik itu telah membuahkan hasil.

Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengatakan cara ini membuat pandemi ‘terkendali’ dan jumlah kematian akibat virus corona menurun.

Kementerian kesehatan telah mencatat 151.615 kasus virus Corona yang menempatkan Turki dalam 10 besar global untuk kasus corona tertinggi berdasarkan perhitungan oleh Universitas Johns Hopkins. Sedangkan yang meninggal mencapai 4.199 kematian.

"Kami mengendalikan penyebaran penyakit dengan memantau sumbernya," kata Koca.

Baca Juga: Akibat Terkena PHK, Sopir Bus Ini Nekat Mudik Jalan Kaki dari Jakarta demi Bertemu Keluarga di Solo 

Tugas pelacak adalah untuk mencari tahu dengan siapa orang yang terinfeksi telah melakukan kontak dekat dan tanpa perlindungan selama lebih dari 15 menit.

Setelah diidentifikasi, orang-orang ini diinstruksikan untuk melakukan karantina mandiri dan dilacak dengan aplikasi ponsel. Jika nantinya mereka mengalami gejala terinfeksi virus corona, maka mereka harus ikut tes.

Seperti warga Istanbul bernama Betul Sahbaz (47), mulai menunjukkan gejala setelah rekan satu lantainya dinyatakan positif COVID-19, ia menelepon saluran perawatan kesehatan.

"Saya takut dan panik," katanya.

Baca Juga: Strategi 'New Normal' di AS, Vending Machine Berisi Masker Disediakan di Bandara Las Vegas 

Kemudian dua detektif pelacak, dengan pakaian pelindung warga putih, masker, dan pelindung wajah, datang ke rumahnya. Mereka melakukan tes swab dan mengirimkannya ke laboratorium untuk pengujian, yang membutuhkan waktu 24 hingga 48 jam.

"Kami mengambil sampel dari pasien dalam rumah mereka sendiri dan mencegah mereka pergi keluar dan menyebarkan infeksi," kata Dr Melek Nur Aslan, direktur kesehatan lokal untuk kotamadya Fatih di Istanbul, yang jadi pusat pandemi.

Koca menuturkan, setidaknya 6.239 detektif pelacak corona telah menjangkau 722.000 orang yang telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi COVID-19 sejak 10 Maret.

Sekitar 1.200 dari mereka bekerja di Istanbul, sebuah kota berpenduduk 15,5 juta orang yang terletak di persimpangan Eropa dan Asia.

Baca Juga: Meski Gejala Ringan, Ahli Sebut Penyembuhan Pasien Virus Corona Bisa Memakan Waktu Berbulan-Bulan 

Semua pelacak adalah anggota komunitas medis negara itu, termasuk dokter, perawat, dan dokter gigi. Selain itu, terdapat petugas lainnya yang telah menerima pelatihan tambahan tentang pengumpulan sampel yang tepat.

Kepala sementara kantor WHO Turki, Irshad Ali Shaikh, mengatakan menurunnya kurva dalam kasus-kasus Corona yang dikonfirmasi tampaknya telah berhasil. Ia mendukung aksi tersebut.

Shaikh mengatakan tujuan global adalah untuk menguji rata-rata lima kontak dekat dari kasus yang dikonfirmasi. Pemerintah mengatakan pada bulan April bahwa pelacaknya mencapai rata-rata 4,5 kontak dari orang yang terinfeksi.

Presiden Recep Tayyip Erdogan telah mengumumkan lockdown secara nasional selama empat hari selama liburan Idulfitri yang akan datang, dia berharap bahwa ini akan menjadi yang terakhir kalinya warga melakukan isolasi di rumah.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x