Network
PIKIRAN RAKYAT - Ahli virologi Tiongkok Shi Zhengli memberikan perhatian terhadap kelelawar jenis tapal kuda sebagai inang Covid-19.
Global Times, Minggu 24 Mei 2020 melaporkan, dalam penelitiannya, Shi menemukan adanya ras hasil evolusi antara virus corona dan inangnya.
Evolusi itu, kata Shi, dapat menimbulkan beragam genetik dalam virus tersebut.
Saat dunia berusaha keras mencari simpulan asal virus dan menyalahkan Tiongkok atas lepasnya virus corona dari laboratorium di Lembaga Virus Wuhan, Shi mengumumkan temuan barunya yang menegaskan bahwa Rhinolophidae, salah satu jenis kelelawar yang merupakan inang Covid-19.
Baca Juga: 4 Orang Bertopeng Serang Warga Depok Secara Membabi Buta pada Hari Kedua Lebaran 2020
Penelitian itu mendapati kelelawar jenis tapal kuda membawa banyak virus corona dengan keragaman genetik yang tinggi, terutama dalam protein lonjakan yang menempel di sel manusia dan menginfeksinya.
Beberapa virus di kelelawar dapat memanfaatkan ortolog protein manusia, yang disebut angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2), sebagai reseptor SARS-CoV untuk bisa merasuki dan menginfeksi sel manusia.
SARS-CoV merupakan SARS yang sangat berkaitan erat dengan Covid-19.
Baca Juga: Daftar Lengkap Lokasi Penjagaan Polisi di Jalur Menuju Jakarta di Jabar, Banten, Jateng, dan Jatim
Penelitian Shi pertama kali dipublikasikan dalam platform bioRxiv berjudul Evolusi antara virus dan inangnya memicu beragam genetika dalam kelelawar SARS, 14 Mei 2020.
Temuan itu menyebutkan bahwa protein spike SARSr-CoV dan kelelawar tapal kuda ACE2 mungkin telah berevolusi dan mengalami seleksi yang ketat satu sama lain.
Studi tersebut mengarah pada pembuktian bahwa kelelawar tapal kuda telah menjadi inang alami SARS-CoV.
‘Pengawasan berkelanjutan terhadap kelompok virus itu pada kelelawar sangat diperlukan untuk mencegah penyakit serupa SARS berikutnya,” ujar Shi.***
