PR DEPOK - Menuntut putaran baru sanksi terhadap Rusia, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba meminta pemerintah beberapa negara termasuk India mengajukan banding ke Rusia untuk menghentikan konflik yang sedang berlangsung.
Permintaan tersebut disampaikan Dmytro Kuleba pada Sabtu, 5 Maret 2022 dalam pidatonya, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari NDTV.
Selama pidato yang disiarkan televisi, Kuleba menuduh Rusia melanggar perjanjian gencatan senjata dan mendesaknya untuk berhenti menembak agar warga sipil, termasuk pelajar asing, dapat mengungsi.
"Saya menyerukan kepada pemerintah India, China, dan Nigeria, untuk meminta Rusia menghentikan tembakan dan mengizinkan warga sipil pergi," katanya.
Baca Juga: Ini Cara dan Syarat Daftar DTKS untuk Dapatkan Set Top Box atau STB Gratis dari Kominfo
Dalam pidatonya, Kuleba menyinggung jasa Ukraina dalam memfasilitasi pergerakan mahasiswa asing di negara tersebut.
"Selama 30 tahun, Ukraina adalah rumah yang ramah bagi ribuan siswa dari Afrika, Asia... untuk memfasilitasi pergerakan mereka (mahasiswa asing), Ukraina mengatur kereta api, mendirikan hotline, bekerja dengan kedutaan... Pemerintah Ukraina sedang melakukan yang terbaik," katanya.
Menteri Luar Negeri Ukraina tersebut mengklaim bahwa Rusia berusaha "memenangkan simpati" negara-negara yang memiliki warga negara asing di Ukraina.
Baca Juga: Cara Daftar DTKS Kemensos Agar Dapatkan Bansos PKH Ibu Hamil dan Balita Usia 0-6 Tahun
Dia mengatakan bahwa jika Rusia berhenti "memanipulasi" masalah mahasiswa asing, mereka semua akan dievakuasi dengan aman.
Lebih lanjut Kuleba mengatakan, semua negara, termasuk India yang menikmati hubungan khusus dengan Rusia, dapat memohon kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa perang di Ukraina bertentangan dengan kepentingan semua orang.
Dia berpendapat bahwa mengakhiri konflik Rusia dan Ukraina adalah demi kepentingan semua negara.
Baca Juga: Cara Daftar BLT Balita 0-6 Tahun Online 2022 Pakai KTP di Aplikasi Cek Bansos Kemensos
Kuleba menyebut India adalah salah satu konsumen terbesar produk pertanian Ukraina.
Oleh karena itu, ia berujar bahwa jika perang di negaranya terus berlanjut maka akan sulit bagi Ukraina untuk menanam benih baru.
"India adalah salah satu konsumen terbesar produk pertanian Ukraina dan jika perang ini berlanjut, akan sulit bagi kami untuk menanam benih baru," katanya.
"Jadi, bahkan dalam hal ketahanan pangan global dan India, adalah kepentingan terbaik untuk menghentikan perang ini," sambung Kuleba.
Dalam pernyataanya, dia lebih lanjut meminta orang India biasa menekan Rusia untuk menghentikan perang.
"Ukraina berperang hanya karena kami diserang dan kami harus mempertahankan tanah kami karena Putin tidak mengakui hak kami untuk hidup," tuturnya.***