Akui Dunia dalam Bahaya, Australia Desak China Hentikan Perang Rusia-Ukraina

- 7 Maret 2022, 13:10 WIB
Mengantisipasi serangan Rusia, Prajurit Garda Nasional Ukraina mengambil posisi di pusat Kota Kyiv, Ukraina 25 Februari 2022.
Mengantisipasi serangan Rusia, Prajurit Garda Nasional Ukraina mengambil posisi di pusat Kota Kyiv, Ukraina 25 Februari 2022. /Gleb Garanich/Reuters

Ia lantas mengkritik China yang belum berbuat apa-apa meski mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.

"Saya mendengarkan suara pemerintah China ketika mengutuk tindakan Rusia dan ada keheningan yang mengerikan," katanya.

Baca Juga: Viral Video Detik-detik Emak-Emak Nyaris Ditabrak Mobil, Warganet Soroti Sepeda Dagangannya yang Hancur

Sejauh ini, China menolak untuk menyebut serangan Rusia di Ukraina sebagai invasi meski menyerukan solusi untuk krisis melalui negosiasi.

China juga meminta negara-negara Barat untuk menghormati masalah keamanan sah Rusia. 

Sebagai informasi, Militer Ukraina melaporkan bahwa pasukan Rusia berencana menyerbu Ibu Kota Ukraina, Kyiv.

Baca Juga: Puji Sikap Atta dan Thariq yang Siapkan Sandal Miliknya, Haji Faisal: Itulah kalau Bertamu ke Orang Baik

Pasukan Rusia dikabarkan mulai mengumpulkan sumber daya untuk menyerbu Kyiv.

Di Kota Irpin, pinggiran barat Kyiv, pasukan Rusia bergerak maju menuju ibu kota dengan tank dan unit infanteri bermotor serta berusaha mencapai pinggiran timur Kyiv melalui distrik Brovarsky dan Boryspil.

Pejabat Ukraina juga mencatat pasukan Rusia berusaha untuk membangun kendali atas kota Chernihiv dan Sumy tetapi telah menderita kerugian yang signifikan dan perlu mengerahkan kembali pasukan tambahan untuk mengisi tenaga dan peralatan.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah