Pria Bertato Peta Indonesia yang Ikut Demo dan Menjarah di AS, Minta Maaf pada Rakyat Indonesia

- 1 Juni 2020, 19:36 WIB
DEMONSTRAN yang bertato peta Indonesia, Rainey Arthur Backues ikut dalam protes di Philadelphia terkait kematian George Flyod.*
DEMONSTRAN yang bertato peta Indonesia, Rainey Arthur Backues ikut dalam protes di Philadelphia terkait kematian George Flyod.* /Facebook Rainey Arthur Backues/

PIKIRAN RAKYAT - Baru-baru ini viral sebuah foto seorang demonstran di Philadelphia, Amerika Serikat yang memiliki tato peta Indonesia di lengannya.

Aksi demonstrasi yang terus berkecamuk akhir-akhir ini di AS dipicu karena tewasnya pria kulit hitam bernama George Floyd (46).

George Floyd, seorang petugas keamanan, meninggal akibat lehernya yang dijepit dengan lutut seorang oknum polisi NYPD kulit putih di Kepolisian Minneapolis.

Protes yang berujung rusuh, diketahui pertama kali terjadi di Minneapolis sebelum akhirnya menjalar ke antero Amerika Serikat.

Baca Juga: Dwi Sasono Ditangkap Akibat Narkoba, Lukman Sardi: Ini Kesalahan yang Harus Jadi Pelajaran Hidup 

Terlihat dalam foto yang beredar di media sosial dan dipakai di salah satu media asing The Inquirer, pria tersebut sedang melempar barang ke sebuah toko di Philadelphia saat kerusuhan itu terjadi.

Namun setelah ia sadar, pria yang diketahui warga naturalisasi Amerika Serikat namun kelahiran Jawa itu akhirnya menyampaikan permintaan maaf melalui akun instagram miliknya @rainsfordthegreat.

Pria yang bernama lengkap Rainey A. Backues, meminta maaf kepada masyarakat Amerika dan juga kepada masyarakat di Indonesia yang berada di Philadelphia.

Dia mengaku awalnya tengah melakukan rutinitasnya dengan bersepeda, namun saat perjalanan, ia bertemu dengan para pengunjuk rasa dan akhirnya ikut dalam aksi demonstrasi.

Baca Juga: Disebut Jadi Dalang Aksi Protes, Donald Trump Tunjuk Antifa sebagai Organisasi Teroris 

Rainey juga meminta maaf karena tidak memakai masker saat berada di luar rumah.

"Anda mungkin mengenali saya dari beberapa foto yang beredar di media sosial dalam beberapa jam terakhir. Jika Anda mengenal saya secara pribadi, Anda akan tahu bahwa apa yang diwakili di sana sangat berbeda dengan saya," katanya.

Ia mengaku hanya ingin mendokumentasikan kejadian untuk dibagikan dalam cerita di akun Instagramnya. Namun, Rainey mulai merasakan kemarahan atas pembunuhan George Floyd.

"Bahkan hari ini, saya masih merasakan hasrat sakit hati yang disebabkan oleh ketidakadilan rasial yang sering diarahkan pada orang kulit berwarna, termasuk saya sendiri. Emosi ini sangat dalam," ujar Rainey.

Baca Juga: Strategi New Normal Pendidikan di Depok, Pembagian Shift dan Maksimal Hanya 20 Siswa per Kelas 

Rainey mengaku sangat menyesal telah ikut melakukan aksi demonstrasi itu.

"Namun, saya sekarang menyesal bahwa kemarahan dan dorongan saya yang dibenarkan untuk tidak tinggal diam terlalu cepat berubah, menjadi gerakan untuk menghancurkan properti," katanya.

Rainey pun mengakui bahwa ia kelahiran dari Indonesia, tepatnya di pulau Jawa.

"Saya adalah warga negara AS yang dinaturalisasi, tetapi saya lahir di pulau Jawa, saya juga ingin meminta maaf kepada masyarakat Indonesia di Philadelphia," ujarnya.

Atas tindakannya, Rainey bersedia bertanggung jawab penuh dan ia telah belajar banyak dari kejadian itu.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x