AS dan sekutunya dengan cepat menjatuhkan sanksi besar-besaran terhadap ekonomi Rusia serta sanksi keuangan terhadap Putin dan elit di lingkaran dalamnya.
Presiden AS Joe Biden mengumumkan larangan impor minyak dan gas Rusia. Tidak seperti banyak negara di Eropa, AS tidak bergantung pada bahan bakar Rusia untuk kebutuhan energinya.
“Kami melarang semua impor minyak dan gas serta energi Rusia. Itu berarti minyak Rusia tidak lagi dapat diterima di pelabuhan AS dan rakyat Amerika akan memberikan pukulan kuat lainnya terhadap mesin perang Putin,” kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih.
Sementara itu, pejabat intelijen AS yang bersaksi di Capitol Hill menuduh pasukan Rusia menunjukkan pengabaian yang sembrono terhadap warga sipil.
Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV 9 Maret 2022: Bikin Laper Tayang Pukul 17.00 WIB
Ia memperingatkan bahwa serangan terhadap kota-kota Ukraina dapat meningkat seiring dengan meningkatnya situasi. Burns CIA memperkirakan pertempuran beberapa minggu ke depan yang buruk.
"Satu hal yang benar-benar saya yakini, dan saya pikir analis kami di seluruh komite intelijen benar-benar yakin, adalah Ukraina akan terus melawan dengan keras dan efektif," kata Burns kepada anggota parlemen.
Scott Berrier, direktur Badan Intelijen Pertahanan AS, memperkirakan bahwa Rusia telah kehilangan antara 2.000 dan 4.000 tentara sejak invasi dimulai, penilaian yang katanya dibuat dengan kepercayaan rendah.
“Angka itu berasal dari beberapa sumber intelijen tetapi juga open source,” ungkap Berrier.***