Diketahui sebelumnya, negeri Tirai Bambu ini telah menolak untuk mengutuk tindakan Rusia di Ukraina sebagai invasi.
Telah berulang kali menyatakan penentangannya terhadap apa yang digambarkannya sebagai sanksi ilegal terhadap Rusia.
Baca Juga: Kepala Hak Asasi Manusia PBB akan Kunjungi China pada Bulan Mei, Termasuk Pemberhentian di Xinjiang
Persahabatan China dengan Rusia diperkuat bulan lalu ketika Presiden Vladimir Putin menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing.
Hal itu terjadi pada hari yang sama ketika negara-negara tersebut mendeklarasikan kemitraan strategis "tanpa batas".
Moskow menggambarkan tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" untuk melucuti senjata tetangganya dan menggulingkan para pemimpin yang disebut neo-Nazi.
Ukraina dan sekutu baratnya menyebut ini sebagai dalih tak berdasar untuk invasi menaklukkan negara berpenduduk 44 juta orang itu.***