Situasi Terkini Perang Rusia-Ukraina Hari ke-15: Moskow Bom Rumah Sakit Bersalin, Wanita Melahirkan Terluka

- 10 Maret 2022, 15:48 WIB
Ini situasi terkini perang Rusia-Ukraina hari ke-15 yang menunjukkan rumah sakit bersalin di Mariupol dibom hingga wanita melahirkan terluka
Ini situasi terkini perang Rusia-Ukraina hari ke-15 yang menunjukkan rumah sakit bersalin di Mariupol dibom hingga wanita melahirkan terluka /REUTERS/Sergei Karpukhin

PR DEPOK - Peristiwa perang antara Rusia dan Ukraina saat ini sudah memasuki hari ke-15.

Adapun situasi terkini menunjukkan perang makin memanas saat Moskow bom rumah sakit bersalin di Mariupol, Ukraina pada perang di hari ke-15.

Dalam situasi terkini perang, terlihat rumah sakit bersalin dibom Rusia hingga pihak berwenang di Ukraina mengatakan, sedikitnya 17 orang terluka oleh serangan udara tersebut, termasuk wanita yang sedang melahirkan.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mengatakan bom Moskow kali ini benar-benar menghancurkan 'genosida' Ukraina.

Baca Juga: Kemendag Curiga Warga Timbun Minyak Goreng di Rumah, Ekonom: Adu Domba Rakyat dan Tutupi Ketidakmampuan

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari The Guardian, bom Rusia tak hanya menghancurkan rumah sakit bersalin di Mariupol, tetapi juga beberapa kota, termasuk pelabuhan selatan yang mana kondisinya digambarkan sebagai apokaliptik.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmitryo Kuleba, menuduh Rusia telah menahan 400.000 orang di Mariupol, yang sebagian besar penduduknya tidak memiliki listrik, pemanas, air atau sinyal telepon selama lebih dari seminggu.

Terkait situasi terkini pascapengeboman yang dilakukan Rusia, Volodymyr Zelenskiy, sangat mengecam kekejaman pasukan Moskow.

Baca Juga: Video Pertemuan Pertama Indra Kenz dan Doni Salmanan Kembali Viral: Teman Seperjuangan, dari Susah Bareng

"Rumah sakit anak, bangsal bersalin. Bagaimana mereka mengancam Federasi Rusia? Apa negara ini, Federasi Rusia, yang takut dengan rumah sakit, bangsal bersalin dan menghancurkannya?” tulis Zelenskiy di akun Telegramnya.

“Rumah sakit dan sekolah hancur. Gereja dan bangunan biasa dihancurkan. Orang-orang terbunuh. Anak-anak dibunuh. Pemboman udara rumah sakit anak-anak adalah bukti utama bahwa genosida Ukraina sedang terjadi," kata dia menambahkan.

Di sisi lain, di tengah peringatan negara Barat bahwa invasi Moskow akan menjadi lebih brutal ketika pemimpin Rusia, Vladimir Putin, berusaha untuk mendapatkan kembali momentum yang terhenti.

Pemerintah di Mariupol menggambarkan kerusakan rumah sakit bersalin yang memiliki 600 tempat tidur gabungan dengan anak-anak dan bangsal bersalin tersebut sebagai kolosal.

Baca Juga: MA Ringankan Hukuman Edhy Prabowo, Ali Syarief: Radikal-radikul Dinilai Berbahaya daripada Maling Uang Rakyat

Sementara itu, Wakil Walikota Mariupol, Sergei Orlov, mengatakan kota itu dibom terus menerus dan 1.170 warga dilaporkaan tewas, dan 47 di antaranya dimakamkan di kuburan massal pada Rabu, 9 Maret 2022 kemarin.

"Ini abad pertengahan. Ini murni genosida. Serangan itu tidak hanya berbahaya. Ini adalah kejahatan perang. Mereka menyerang kami dengan penerbangan, peluru, beberapa peluncur roket," ungkap Sergei Orlov.

Dalam video yang diterbitkan oleh Associated Press, menunjukkan bahwa beberapa orang terluka di lokasi rumah sakit bersalin yang dibom Rusia.

Mayat-mayat tergeletak tak terkubur di jalan-jalan dan penduduk yang kelaparan, membobol toko-toko untuk mencari makanan dan salju yang mencair untuk diminum, sementara ribuan orang berlindung di ruang bawah tanah.

Baca Juga: 7 Tips Sederhana Untuk Meningkatkan Kesuburan Pria dan Jumlah Sperma Menurut Ahli Kesehatan

Tak hanya bom rumah sakit bersalin di Mariupol, tentara Moskow juga telah menembak dan mengebom jalur evakuasi yang disepakati untuk memungkinkan warga sipil keluar dari jalur yang aman.

Dikabarkan, dari sekitar 200.000 orang yang memilih untuk pergi, hanya 2.000 hingga 3.000 per hari yang mampu melakukannya.

Pihak berwenang Ukraina mengatakan bahwa jalur evakuasi tersebut merupakan jalur aman bagi penduduk kota-kota yang dibombardir berat seperti Mariupol, Enerhodar, Sumy, Izyum dan Volnovakha, serta kota-kota di sekitar Kyiv termasuk Bucha, Irpin dan Hostomel untuk meninggalkan Ukraina.

Baca Juga: Dilantik Jokowi, Bambang Susantono Resmi Jadi Kepala Otorita IKN Nusantara

Dilaporkan Gubernur Sumy, dari 7.000 warga sipil, termasuk 1.700 pelajar asing telah berhasil melarikan diri pada hari Selasa, 8 Maret 2022 lalu.

Ia mengatakan, mobil sipil melaju keluar dari kota timur laut di sepanjang rute aman yang sama ke Poltava, lebih jauh ke barat, dengan prioritas untuk wanita hamil, anak-anak, dan lanjut usia serta orang cacat.

Walikota Enerhodar di barat laut pun berharap bisa membantu lebih banyak orang melarikan diri dari Irpin, Bucha dan Hostomel.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah