Dalam pertemuan yang diprakarsai oleh Turki itu, pria 71 tahun itu berpendapat bahwa saat ini Ukraina seringkali merengek meski tak mau menyerah.
Ia berasumsi bahwa selama perang berlangsung, Ukraina selalu menuduh Rusia menargetkan warga sipil yang mana ia katakan itu tidaklah benar.
Lavrov bahkan menyebut pemerintah Ukraina telah menggunakan warganya sendiri sebagai 'perisai manusia' saat bertempur.
Pertemuan yang berlangsung di Ankara tersebut berakhir buntu dengan tidak adanya kesepakatan damai atau gencatan senjata oleh kedua belah pihak.***