"Langkah pertama Rusia mungkin menunda kebangkitan kembali kesepakatan untuk menghindari banjir minyak Iran di pasar," ucap Clement Therme, dari Universitas Paul Valery Prancis.
"Dalam menjaga harga tetap tinggi, Kremlin dapat menggunakan energi sebagai senjata melawan Barat," tambahnya.
Baca Juga: Sang Suami Ditahan Gegara Kasus Penipuan, Istri Doni Salmanan Minta Diberi Kesabaran
Di sisi lain, juru bicara kementerian luar negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, mengatakan dalam sebuah cuitan di Twitternya, "Tidak ada faktor eksternal yang akan mempengaruhi keinginan bersama kami (Rusia dan Iran) untuk maju demi kesepakatan bersama."
Duta Besar Rusia untuk PBB di Austria, Mikhail Ulyanov, menjelaskan bahwa dia menolak upaya untuk menyalahkan Federasi Rusia, dan bersikeras bahwa pihak lain dalam pembicaraan terkait masalah nuklir Iran.
Sebuah laporan mengklaim, sekarang terserah Iran dan China untuk menerapkan tekanan ke Rusia, untuk memastikan kesepakatan itu pembicaraan perdagangan nuklir tersebut tidak gagal.***