Network
PR DEPOK - Amerika Serikat (AS) mengancam akan menghukum China apabila Beijing nekat membantu Rusia yang tengah menerima sanksi dari dunia internasional.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengultimatum China agar tidak lagi membantu Rusia, baik dalam ekonomi maupun bidang lainnya imbas invasi ke Ukraina.
Berdasarkan rencana, Jake Sullivan akan bertemu dengan diplomat top China yakni Yang Jiechi di Roma pada hari ini, Senin, 14 Maret 2022.
Menurutnya, utusan AS itu datang untuk menekankan hukuman ekonomi yang bakal dihadapi China bila membantu Rusia akibat invasi ke Ukraina.
Baca Juga: Raja Batu Bara dan Pupuk Rusia Khawatir Krisis Pangan Global Akibat Invasi Moskow ke Ukraina
"Kami berkomunikasi secara langsung, secara pribadi ke Beijing, bahwa pasti akan ada konsekuensi untuk upaya penghindaran sanksi skala besar atau dukungan kepada Rusia untuk mengisinya kembali," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.
Jake Sullivan menegaskan bahwa negaranya akan menjatuhkan sanksi tegas kepada Beijing jika mereka masih memberi suplai bantuan ekonomi kepada negara yang dipimpin Vladimir Putin tersebut.
Tidak tanggung-tanggung, lanjutnya, ancaman AS adalah sanksi yang serupa dengan yang dijatuhkan kepada Rusia yang memicu isolasi internasional.
Baca Juga: Cegah Penutupan Gegara Invasi ke Ukraina, Penggemar McDonald's Rusia Merantai Dirinya ke Restoran
"Kami tidak akan membiarkan itu berlanjut dan membiarkan ada jalur kehidupan ke Rusia dari sanksi ekonomi ini dari negara mana pun, di mana pun di dunia," ucap dia mengatakan dengan tegas.
