Sebaliknya, China khawatir atas AS yang memiliki niat jahat.
Menurut Zhao Lijian, juru bicara kementerian luar negeri China, AS menargetkan China dalam masalah Ukraina dengan niat jahat.
AS sebelumnya sudah memperingatkan China tentang konsekuensi jika mencoba menyelamatkan Vladimir Putin dengan misalnya memberikan cara untuk menghindari sanksi ekonomi internasional.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Depok Rabu, 16 Maret 2022: Waspadai Hujan yang Berlangsung hingga Malam Hari
"Kami akan memastikan bahwa baik China, maupun siapa pun, tidak dapat memberikan kompensasi kepada Rusia atas kerugian ini," kata Sullivan.
Sementara itu, Rusia pada hari Senin membantah membutuhkan bantuan China.
"Tidak, Rusia memiliki potensinya sendiri untuk melanjutkan operasi, yang, seperti yang telah kami katakan, sedang berlangsung sesuai dengan rencana dan akan selesai tepat waktu dan penuh," kata Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Vladimir Putin.
Baca Juga: Situasi Semakin Menegangkan, Kyiv Berlakukan Jam Malam untuk Waspadai Kembalinya Serangan dari Rusia
Para pejabat AS yakin Vladimir Putin diperkirakan akan merebut Kyiv dalam serangan kilat selama dua hari.***