Bantu Invasi Rusia ke Ukraina, China Sebut AS Punya Niat Jahat

- 16 Maret 2022, 07:45 WIB
Bendera China.
Bendera China. /Pixabay/SW1994/

PR DEPOK – Hubungan China dan Amerika Serikat (AS) kian memanas usai invasi Rusia ke Ukraina.

AS mengatakan kepada sekutunya bahwa Rusia telah meminta drone tempur bersenjata dari China pada hari-hari setelah menginvasi Ukraina.

Maka dari itu, AS telah meningkatkan peringatan ke China bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi yang signifikan jika mendukung Rusia dengan senjata atau bantuan lainnya dalam invasi ke Ukraina.

Baca Juga: Anies Baswedan Bawa Tanah Kampung Akuarium untuk IKN buat PDIP Gusar, Refly Harun: Bukan Peringatan

Menurut pejabat senior AS, permohonan bantuan China ini diduga karena pasukan Rusia gagal merebut Ibu Kota Ukraina, Kyiv.

Rusia beralih ke China untuk pasokan utama agar invasi ke Ukraina tetap berjalan, termasuk MRE atau makanan siap saji.

Sebelumya, diplomat AS telah memberi tahu bahwa Rusia telah meminta drone tempur dari China.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Komentar Abdillah Toha Soal Kelangkaan Minyak Goreng hingga Anies Baswedan Tak Diajak Kemah

China memiliki industri drone yang berkembang dan telah memasok kendaraan udara tak berawak ke Arab Saudi, Pakistan, dan Uni Emirat Arab. Hal ini diketahui memiliki model supersonik dalam pengembangan.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x