Network
PR DEPOK - Korea Utara baru-baru ini dilaporkan kembali meluncurkan beberapa persenjataan terlarang "rudal balistik antarbenua" pada Minggu, 20 Maret 2022.
Sejumlah pejabat Korea Utara mengklaim, peluncuran tersebut merupakan komponen 'satelit pengintai' milik Pyongyang.
Namun, Korea Selatan dan Amerika Serikat menanggapinya sebagai sistem ICBM (Intercontinental ballistic missile) yang merupakan rudal balistik antarbenua.
Menurut Korea Selatan, peluncuran rudal yang dilakukan Korea Utara merupakan serangkaian provokasi yang dilakukan negara bersenjata nuklir itu, untuk meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
"Ada tembakan yang diduga dari beberapa peluncur roket Korea Utara pagi ini," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari NDTV.
"Militer kami menjaga kesiapan pertahanan kami, sambil mengikuti perkembangan terkait," tambahnya.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, ada sekitar empat kali peluncuran rudal yang ditembakkan ke arah perairan barat, pada pukul 07:20, di sekitar provinsi Pyongan Selatan.
