China Ingin Perang di Ukraina Berakhir Damai dan Tidak Akan Menyalahkan Rusia

- 20 Maret 2022, 19:56 WIB
Ilustrasi. Polisi tangkap ratusan pendemo di Rusia.
Ilustrasi. Polisi tangkap ratusan pendemo di Rusia. /Pixabay/SamuelFrancisJohnson/

PR DEPOK - China kini telah berdiri di atas krisis atau perang yang terjadi Ukraina akibat invasi yang dilakukan Rusia pada 24 Februari 2022 lalu.

Posisi China terkait invasi Rusia ke Ukraina mulai sejalan dengan keinginan sebagian besar negara, menurut Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

China mengklaim mereka tidak akan pernah menerima paksaan atau tekanan eksternal, dan akan menentang tuduhan tidak berdasar dan kecurigaan terkait perang Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Lirik Lagu I Love You This Much - Punch (OST Forecasting Love and Weather) dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Pernyataan itu muncul usai Presiden AS Joe Biden memperingatkan China, tentang 'konsekuensi' jika Beijing memberikan dukungan material untuk invasi Rusia ke Ukraina.

Selama panggilan video, Xi Jinping mengatakan kepada Biden bahwa perang di Ukraina harus berakhir sesegera mungkin.

Dia juga meminta agar negara-negara NATO untuk segera mengadakan dialog dengan Moskow.

Baca Juga: Jadwal Pengumuman Hasil Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 24: Simak Estimasi Waktunya Berikut ini

Namun, China sendiri tidak akan menyalahkan Rusia atas invasi ke Ukraina, menurut pernyataan Beijing tentang panggilan itu.

Menteri Luar Negeri China juga mengatakan pesan terpenting yang dikirim Xi adalah bahwa China selalu menjadi kekuatan untuk menjaga perdamaian dunia.

"Kami selalu berdiri untuk menjaga perdamaian dan menentang perang," ucap Wang, dikutip PR Depok dari NDTV.

Baca Juga: Tepati Janjinya, Aleix Espargaro Lempar Helm ke Tribun Penonton, Ini Pemenangnya

"Posisi China objektif dan adil, dan sejalan dengan keinginan sebagian besar negara. Waktu akan membuktikan bahwa klaim China berada di sisi kanan sejarah," sambungnya.

Sementara, Wakil Menteri Luar Negeri Le Yucheng mengatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat terhadap Rusia atas Ukraina kini semakin keterlaluan.

Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa dan Asia telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia atas invasi 24 Februari.

Beijing telah berulang kali mengatakan bahwa Rusia memiliki masalah keamanan yang sah yang harus ditangani dan mendesak solusi diplomatik untuk konflik tersebut.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah