Terungkap Peran dan Kondisi Terkini Roman Abramovich sebagai Negosiator Rusia-Ukraina

- 29 Maret 2022, 13:30 WIB
Oligarki Rusia yang terkena sanksi Roman Abramovich duduk di ruang VIP sebelum sebuah jet yang terkait dengannya lepas landas ke Istanbul dari bandara internasional Ben Gurion di Lod dekat Tel Aviv, Israel, 14 Maret 2022.
Oligarki Rusia yang terkena sanksi Roman Abramovich duduk di ruang VIP sebelum sebuah jet yang terkait dengannya lepas landas ke Istanbul dari bandara internasional Ben Gurion di Lod dekat Tel Aviv, Israel, 14 Maret 2022. /Stringer/Reuters

PR DEPOK – Dalam upaya damai Rusia dan Ukraina, nama Roman Abramovich sontak disoroti publik akhir-akhir ini.

Selain sebagai orang yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Roman Abramovich disoroti atas perannya sebagai negosiator antara Moskow dan Ukraina.

Lebih-lebih diberitakan bahwa Roman Abramovich terkena serangan racun senjata kimia setelah terlibat dalam negosiasi Rusia dan Ukraina baru-baru ini.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Kembali Jatuh di Tengah Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina dan Lockdown China

Berikut ini, dirangkum peran-peran Roman Abramovich dalam upaya damai Rusia dan Ukraina.

Pada tanggal 28 Februari, empat hari setelah perang pecah, Roman Abramovich berada di Belarus untuk mencoba membantu ketika diplomat dari kedua belah pihak bertemu untuk pertama kalinya.

Juru bicaranya mengklaim Roman Abramovich dihubungi oleh pihak Ukraina untuk dukungan dalam mencapai resolusi damai dan telah berusaha membantu sejak itu.

Baca Juga: Antusias, I Made Wirawan Nilai Piala AFC Jadi Penawar Kekecewaan Persib Bandung Gagal Juara BRI Liga 1

Sementara itu, Rusia menolak berkomentar terkait peran Roman Abramovich.

Sedagkan, Ketua Partai Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengonfirmasi bantuan Roman Abramovich, tetapi mengatakan dia tidak tahu sosok yang mengundangnya.

Pasalnya, pejabat Ukraina justru telah mencari seorang Yahudi berbahasa Rusia untuk bertindak sebagai perantara.

Akan tetapi, disebutkan bahwa Roman Abramovich adalah satu-satunya tokoh Rusia yang menawarkan bantuan.

Baca Juga: Cara Mudah Menonton Siaran TV Digital dengan Menggunakan Televisi Analog

Dan minggu lalu, dia bahkan memberi Vladimir Putin catatan dari Zelensky yang menguraikan persyaratannya untuk perdamaian.

Akan tetapi, Presiden Rusia menyuruh Roman Abramovich untuk menyampaikan pesan berbisa kepada pemimpin Ukraina itu.

“Katakan padanya aku akan menghajar mereka,” ujar Vladimir Putin seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Baca Juga: Gaduh Soal Ucapan Minyak Goreng, Megawati Sebut Pernyataannya Dipolitisasi

Meski demikian, keterlibatan oligarki sebelumnya telah disambut dengan cukup hangat sehingga Volodymyr Zelenksy.

Ia menelepon Joe Biden untuk memintanya menunda sanksi sehingga Roman Abramovich dapat terus memainkan peran dalam merundingkan kesepakatan.

Sumber mengatakan pengusaha, yang ibunya Irina lahir di Ukraina itu bertekad untuk membantu mengakhiri konflik berdarah setelah menyaksikan efek perang di Kyiv.

Akan tetapi, pembicaraan gagal karena Rusia menolak tuntutan Ukraina untuk penarikan penuh dan sesi lain dijadwalkan pada 3 Maret.

Baca Juga: Atta Bertemu dengan Ayah Fuji sebelum Thariq Halilintar Berangkat Umroh, Haji Faisal: Ini Mungkin...

Untuk diketahui, Roman Abramovich adalah bagian dari delegasi yang bertemu di Kyiv.

Setelah itu, ia mengalami gejala, bersama dengan negosiator Ukraina, termasuk mata merah dan kulit mengelupas.

Hari berikutnya para perunding melakukan perjalanan melalui jalan darat dari Kyiv ke Polandia, siap untuk terbang ke Istanbul di mana pembicaraan informal akan dilanjutkan.

Gejala mereka konsisten dengan keracunan dengan senjata kimia, menurut Bellingcat, sebuah kelompok intelijen open-source.

Baca Juga: Siap-siap, Hari Ini Pengumuman Hasil Seleksi SNMPTN Dapat Dicek di Laman Resmi

Atas keracunan ini, kelompok garis keras di Rusia dituding ingin menyabotase proses perdamaian dengan Ukraina.

Meski demikian, Roman Abramovich pulih secara pribadi dan dilaporkan menerima perawatan di Turki.

Pemilik klub sepak bola yang dulu dicintai telah menjadi paria global karena sanksi Inggris kemudian Uni Eropa membawa properti dan kerajaan perusahaannya runtuh.

Baca Juga: Cara Memilih STB yang Benar dan Jenis-Jenis Set Top Box yang Bersertifikat Kominfo

Untuk diketahui, tanggal 28 Februari 2022, Roman Abramovich menghadiri pembicaraan damai di Belarus.

3 Maret Abramovich menghadiri pembicaraan damai di Kyiv pada sore hari, dan menunjukkan gejala keracunan malam itu.

4 Maret delegasi perdamaian berkendara dari Kyiv ke Lviv, dalam perjalanan ke Polandia.

5 Maret, pemilik Chelsea itu terbang ke Turki untuk menerima perawatan medis.

Baca Juga: Nick Kuipers Puji Persib Bandung, Akui Timnya Tetap Solid Meski Gagal Juara BRI Liga 1

10 Maret, Abramovich diberi sanksi oleh Pemerintah Inggris.

14 Maret ia digambarkan di ruang keberangkatan bandara Tel Aviv. Jet pribadinya kemudian lepas landas ke Turki.

15 Maret setelah singgah di Istanbul, jet pribadinya melakukan perjalanan ke Moskow dan Roman Abramovich diberi sanksi oleh UE.

Baca Juga: Lewati Pandemi Covid-19 dan Manfaatkan Momen, Inul Daratista Jualan Tas hingga Makanan Online

23 Maret ia melakukan perjalanan dari Istanbul ke Moskow untuk memberi Vladimir Putin sebuah catatan dari presiden Ukraina Volodymyr Zelensky hanya untuk menerima tanggapan.

Dalam beberapa hari terakhir, Roman Abramovich bertemu Rustem Umerov, anggota parlemen Ukraina dan perwakilan Kyiv dalam negosiasi damai di sebuah hotel bintang lima di Istanbul.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah