PR DEPOK - Ukraina menuding tentara Rusia melakukan pembantaian di Kota Bucha saat negara-negara Barat meresponsnya dengan menyerukan sanksi baru yang lebih berat bagi Moskow.
Namun Kementerian Pertahanan Rusia menyangkal tudingan itu dengan mengatakan bahwa rekaman video hingga foto-foto yang memperlihatkan mayat-mayat di Bucha hanyalah provokasi yang dibuat Ukraina.
Bukti-bukti itu muncul usai Ukraina berhasil merebut kembali Kota Kyiv dan sekitarnya hingga membuat tentara Rusia angkat kaki dari kota-kota penting di negara itu.
Baca Juga: Kapan Pengumuman Kartu Prakerja Gelombang 25? Simak Bocoran Jadwalnya Berikut Ini
Tetapu bukti yang tampak tak bisa dibantah itu semakin memicu kemarahan Barat hingga membuat mereka semakin berniat memberi sanksi yang jauh lebih berat bagi Rusia.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyebut bahwa warga sipil yang tewas merupakan korban dari aksi pembantaian yang dengan sengaja dilakukan Rusia.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat menggambarkan situasi dalam foto-foto itu sebagai kondisi yang amat menyayat hati.
Baca Juga: Bahaya Tidur Setelah Sahur bagi Kesehatan, Bisa Sebabkan Beragam Penyakit Serius pada Tubuh
Bahkan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dengan tegas menyatakan akan meningkatkan sanksi bagi Rusia sekaligus memberi dukungan militer hingga bantuan kemanusiaan bagi rakyat Ukraina.