PR DEPOK - Rusia membantah keras tuduhan yang menyebut pasukannya telah melakukan pembunuhan dan penyiksaan di kota Bucha, Ukraina.
Kremlin bersikeras bahwa berita dan rekaman warga sipil yang tewas di Bucha hanyalah fitnah dan provokasi yang dibuat oleh Amerika Serikat dan NATO.
Melalui Kementerian Luar Negerinya, Rusia menegaskan bahwa tuduhan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky adalah atas perintah AS dan Pakta Pertahanan yang digawanginya.
“Siapa ahli provokasi? Tentu saja Amerika Serikat dan NATO,” kata Jubir Kementerian Maria Zakharova, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian.
Baca Juga: Cari Rakyat yang Kritik Invasi Rusia ke Ukraina, Vladimir Putin Pakai Taktik Uni Soviet
Menurut Zakharova, pemberitaan atas pembantaian di Bucha adalah salah satu agenda AS untuk menjatuhkan reputasi Rusia.
Setelah gagal, menekan Rusia secara efektif dengan sanksi ekonomi, Kremlin menuduh sekarang AS dan NATO tengah menyiapkan 'cerita fiktif' untuk menodai citra negara yang dipimpin Vladimir Putin itu.
“Dalam kasus ini, menurut saya fakta bahwa pernyataan ini (tentang Rusia) dibuat sejak awal setelah rekaman ini muncul, tidak diragukan lagi siapa yang ‘memerintahkan’ cerita ini,”kata Zakharova.
Baca Juga: Jerman Setujui Sanksi Baru untuk Rusia Usai Adanya Dugaan Pembantaian di Bucha: Ada Konsekuensinya
Sementara itu, AS dan NATO sendiri dinilai belum berhasil membantu Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia.