Hampir Sembilan Tahun Bersitegang, Turki Siap Kirim Kembali Duta Besarnya ke Mesir

- 6 April 2022, 15:40 WIB
Turki siap kirim kembali duta besar mereka ke Mesir setelah hampir sembilan tahun bersitegang.
Turki siap kirim kembali duta besar mereka ke Mesir setelah hampir sembilan tahun bersitegang. /REUTERS/Murad Sezer.

PR DEPOK - Pemerintah Turki telah memutuskan untuk menunjuk seorang duta besar baru untuk Kairo, Mesir.

Penunjukkan dubes baru Turki untuk Mesir akan mengisi pos diplomatik yang kosong selama hampir sembilan tahun.

Seorang pejabat melaporkan bahwa mantan perwakilan Turki untuk Organisasi Kerjasama Islam (OKI) antara 2015 hingga 2020, akan menjadi duta besar baru di Kairo.

Diketahui bersama, Mesir dan Turki telah berusaha memperbaiki hubungan keduanya yang retak setelah insiden kudeta pada tahun 2011.

Baca Juga: Timnas Putri Indonesia Ada Grup Mana di Sea Games 2021? Simak Ini Hasil Drawing Selengkapnya

Ankara terus menolak mengakui Abdel Fattah el-Sisi sebagai pemimpin sah Mesir setelah kudeta yang menggulingkan presiden terpilih secara demokrasi, Mohamed Morsi.

Seain itu, Presiden Recep Tayyip Erdogan juga kerap mengkritik pelanggaran hak asasi manusia el-Sisi terhadap para pemimpin dan anggota Ikhwanul Muslimin dalam tindakan keras setelah kudeta. 

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Eye, keretakan kedua negara semakin dalam ketika Mesir dan Turki mendukung pihak berlawanan dalam konflik di Libya.

Baca Juga: Ahli Sebut TikTok Jadi Sumber Utama Penyebar Berita Bohong Mengenai Perang di Ukraina

Dalam upaya untuk memperbaiki hubungan, pemerintah Turki mencabut hak veto terhadap kegiatan kemitraan Mesir dengan NATO tahun lalu.

Serta mengakhiri siaran program politik oleh saluran TV oposisi Mesir yang berbasis di Istanbul.

Tahun lalu, Turki dan Mesir mengadakan dua putaran pembicaraan yang bertujuan untuk memperbaiki hubungan.

Pada saat itu, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly mengatakan masalah utama bagi Kairo adalah keterlibatan Ankara di Libya.

Baca Juga: Sudah Diramalkan, Denny Darko Ungkap Barang Bukti Ini yang Menjadikan Fakarich Ditahan

"Kami ingin meninggalkan Libya untuk memutuskan masa depan mereka," kata PM Mesir, seraya menambahkan bahwa tidak ada negara lain yang boleh campur tangan.

Seorang pejabat senior Turki sebelumnya mengatakan bahwa masalah luar biasa lainnya antara kedua negara adalah apakah Presiden Erdogan akan bersedia berjabat tangan dengan Presiden Mesir el-Sisi atau tidak.

Erdogan telah mengisyaratkan pada beberapa kesempatan di masa lalu bahwa dirinya tidak ingin bertemu el-Sisi secara pribadi.

Baca Juga: Lawan Invasi Rusia, NATO Siap Kirim Senjata Canggih dan Logistik ke Ukraina

Kendati demikian, Presiden Turki ini akan mengizinkan anggota pemerintahannya yang lain untuk mengadakan pembicaraan dengan Kairo.

Dorongan baru-baru ini oleh kedua negara untuk memperbaiki hubungan adalah bagian dari penataan kembali yang lebih luas di kawasan itu sejak pemilihan Presiden AS Joe Biden.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Middle East Eye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah