Sanksi baru juga diumumkan pada perusahaan-perusahaan negara utama Rusia, yang bertujuan untuk menghambat kemampuan mereka untuk berdagang dan memindahkan uang melalui sistem keuangan global.
Presiden Joe Biden mengaitkan eskalasi sanksi secara langsung dengan bukti yang muncul bahwa pasukan Rusia dengan sengaja membunuh warga sipil di Bucha, sebuah kota di luar Kyiv.
"Saya menjelaskan bahwa Rusia akan membayar harga yang mahal dan segera atas kekejamannya di Bucha," cuit Biden.
Baca Juga: BPKN Beri Saran Pemerintah Turunkan HET Minyak Goreng: Kami Hitung Berdasarkan Harga Pokok Produksi
Sanksi baru sedang dikoordinasikan dengan sekutu AS di Eropa dan di tempat lain, yang bertujuan untuk lebih merusak ekonomi Rusia guna menekan Putin untuk menghentikan perang.
"Hari ini, sejalan dengan sekutu dan mitra G7, kami mengintensifkan sanksi paling berat yang pernah dikenakan pada ekonomi utama," ujar pejabat itu tanpa menyebut nama.
Sanksi terhadap kedua bank tersebut memperluas tindakan sebelumnya yang memblokir transaksi modal tertentu dengan mereka.
Sekarang aset apa pun yang dimiliki bank yang berada atau berada di bawah yurisdiksi AS akan dibekukan, dan orang serta perusahaan di bawah yurisdiksi AS dilarang berbisnis dengan mereka.
Ini bisa berdampak signifikan pada Sberbank, yang memegang hampir sepertiga aset di industri perbankan Rusia.