Namun, sanksi AS terus menghindari sektor energi Rusia, yang masih meraup jutaan dolar setiap hari dari pelanggan Eropa untuk gas alamnya.
Gedung Putih menyebut bahwa transaksi terkait energi di kedua bank masih akan diizinkan.
Dalam aksinya, Departemen Kehakiman AS mendakwa oligarki Rusia Konstantin Malofeyev atas pelanggaran sanksi.
Jaksa Agung Merrick Garland mengatakan miliarder Rusia itu merupakan sumber pembiayaan bagi Rusia yang mempromosikan separatisme di Krimea dan mendukung separatis pro-Moskow di Republik Rakyat Donetsk di Ukraina timur.
Baca Juga: Dampak Inflasi Global, Jokowi Sebut Situasi Sulit untuk Tidak Naikkan Harga BBM
"Setelah diberi sanksi oleh Amerika Serikat, Malofeyev berusaha menghindari sanksi dengan menggunakan rekan konspirator untuk secara diam-diam memperoleh dan menjalankan media di seluruh Eropa," kata Garland.
"Malofeyev memainkan peran utama dalam mendukung invasi Rusia 2014 ke Ukraina timur, terus menjalankan jaringan propaganda pro-Putin, dan baru-baru ini menggambarkan invasi militer Rusia 2022 ke Ukraina sebagai perang suci," kata pejabat FBI Michael Driscoll.***