Zelensky Tuntut Sanksi Keras Terhadap Rusia Atas Serangan Rudal di Stasiun Kereta Api Ukraina

- 9 April 2022, 08:05 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menuntut sanksi yang lebih keras pada Rusia atas insiden serangan rudal.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menuntut sanksi yang lebih keras pada Rusia atas insiden serangan rudal. /Stefanie Loos/Reuters

Baca Juga: BSU 2022 Cair April, Cek Status BPJS Online Lewat HP agar Dapat BLT Rp1 Juta di Link Berikut

Rusia telah menyebut tuduhan bahwa pasukannya mengeksekusi warga sipil di Bucha sebagai "pemalsuan mengerikan" yang bertujuan untuk merendahkan tentaranya dan membenarkan lebih banyak sanksi.

Mengunjungi kota itu pada hari Jumat, von der Leyen mengatakan telah menyaksikan hal yang "tidak terpikirkan".

Dia kemudian menyerahkan kuesioner kepada Zelensky yang membentuk titik awal bagi UE untuk memutuskan keanggotaan, mengatakan kepadanya: "Tidak seperti biasanya dalam hitungan tahun untuk membentuk pendapat ini, tetapi saya pikir dalam hitungan Minggu."

Juga mempersiapkan beberapa divisi untuk mengadopsi sanksi baru, termasuk larangan impor batu bara, kayu, bahan kimia dan produk lainnya di samping pembekuan aset Uni Eropa milik putri Putin dan lebih banyak oligarki.

Baca Juga: BLT Minyak Goreng Cair Lewat Kantor Pos di Tanggal Ini, Simak Syarat dan Cara Ambil Bantuan Rp300.000

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan larangan minyak potensial akan dibahas pada hari Senin, tetapi menyebut sanksi minyak "gajah besar di dalam ruangan" karena benua itu sangat bergantung pada energi Rusia.

Amerika Serikat pada hari Jumat memperluas pembatasan ekspornya terhadap Rusia dan sekutu Belarusia, membatasi akses ke impor barang-barang seperti pupuk dan katup pipa.

Kyiv menginginkan pengiriman persenjataan yang lebih berat dan pada hari Kamis mendapatkan komitmen baru dari aliansi NATO untuk memasok berbagai macam senjata.

Slovakia telah menyumbangkan sistem pertahanan udara S-300 ke Ukraina, sementara Inggris akan mengirimkan bantuan 100 juta pound (sekitar Rp1,8 T) sebagai dukungan militer.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x