Zelensky Tuntut Sanksi Keras Terhadap Rusia Atas Serangan Rudal di Stasiun Kereta Api Ukraina

- 9 April 2022, 08:05 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menuntut sanksi yang lebih keras pada Rusia atas insiden serangan rudal.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menuntut sanksi yang lebih keras pada Rusia atas insiden serangan rudal. /Stefanie Loos/Reuters

PR DEPOK - Volodymyr Zelensky menuntut sanksi keras terhadap Rusia atas serangan rudal di stasiun kereta api Ukraina.

Volodymyr Zelensky menyerukan lebih banyak senjata dan juga sanksi yang lebih keras setelah menyalahkan Rusia atas serangan rudal yang menewaskan sedikitnya 52 orang di stasiun kereta api yang penuh dengan wanita, anak-anak dan orang tua yang melarikan diri dari ancaman serangan Rusia di timur.

Presiden Volodymyr Zelensky menyebut serangan di Kramatorsk di wilayah timur Donetsk sebagai serangan yang disengaja terhadap warga sipil.

Walikota kota itu memperkirakan sekitar 4.000 orang berkumpul di sana pada saat serangan terjadi.

Baca Juga: Apa Penyebab Pendaftar Bisa Gagal Lolos Seleksi Kartu Prakerja? Simak Penjelasannya di SIni

Amerika Serikat, Uni Eropa dan Inggris mengutuk insiden yang terjadi. Pada hari yang sama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengunjungi Kyiv untuk menunjukkan solidaritas dan mempercepat proses keanggotaan Ukraina.

"Kami mengharapkan tanggapan global yang tegas terhadap kejahatan perang ini," kata Zelensky dalam sebuah video yang diposting pada Jumat malam sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

"Setiap penundaan dalam menyediakan senjata ke Ukraina, penolakan apa pun, hanya dapat berarti bahwa politisi yang bersangkutan ingin membantu kepemimpinan Rusia lebih dari kami," sambungnya, menyerukan embargo energi dan semua bank Rusia diputus secara global.

Gubernur regional Pavlo Kyrylenko mengatakan stasiun itu terkena rudal balistik jarak pendek Tochka U yang berisi munisi tandan, yang meledak di udara, menyemprotkan bom kecil mematikan ke area yang lebih luas.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x