Jarang Terjadi, Rusia Kini Akui Alami Kerugian Pasukan Akibat Perang di Ukraina

- 9 April 2022, 10:45 WIB
Rusia mengakui bahwa mereka mengalami kerugian pasukan setelah perang di Ukraina, pernyataan yang jarang terjadi.
Rusia mengakui bahwa mereka mengalami kerugian pasukan setelah perang di Ukraina, pernyataan yang jarang terjadi. /Maksim Levin/Reuters

Para kritikus menuduh Kremlin sengaja menutupi tingginya jumlah korban perang untuk mencegah ketidakpuasan di dalam negeri.

Bukti yang berkembang juga menunjukkan tingginya jumlah korban di antara unit-unit yang memimpin invasi Rusia pada bulan Februari, termasuk unit penerjun payung yang dianggap sebagai ujung tombak.

Video peringatan Resimen Serangan Udara Pengawal ke-247, yang berbasis di Stavropol, Rusia, menunjukkan sejumlah pria yang kematiannya telah dikonfirmasi melalui akun publik.

Baca Juga: Insentif Kartu Prakerja Gelombang 25 Kapan Cair? Simak Jadwal dan Syarat Pencairannya

Video lain dari pemakaman terdekat yang digunakan oleh unit tersebut, bersama dengan yang lain, menunjukkan deretan panjang karangan bunga pemakaman.

Unit itu dilaporkan bertempur di Ukraina selatan dekat kota Kherson, yang telah ditahan oleh tentara Rusia sejak akhir Februari.

Sebuah serangan balik Ukraina di dekat Kherson telah menyebabkan kerugian besar bagi pasukan Rusia di sana.

Baca Juga: Hadapi Mosi Tidak Percaya, Imran Khan Sebut Tidak akan Akui Pemerintah Oposisi Jika Dirinya Digulingkan

Bulan lalu, Rusia melaporkan kematian komandan resimen, Kolonel Konstantin Zizevsky, salah satu dari sedikitnya delapan kolonel Rusia yang tewas selama perang di Ukraina.

Dari kematian yang dikonfirmasi di militer, lebih dari 15 persen berasal dari unit elit udara atau VDV Rusia. Tingginya jumlah kerugian di antara unit-unit itu juga disertai dengan laporan desersi.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah