Negara Tengah Dilanda Krisis, Dokter di Sri Lanka Peringatkan Risiko Kematian Akibat Sistem Kesehatan Lumpuh

- 13 April 2022, 03:20 WIB
Ilustrasi tenaga medis. Beberapa dokter di Sri Lanka memperingatkan terkait terjadinya kematian karena sistem kesehatan di negara itu yang lumpuh.
Ilustrasi tenaga medis. Beberapa dokter di Sri Lanka memperingatkan terkait terjadinya kematian karena sistem kesehatan di negara itu yang lumpuh. /Reuters/

PR DEPOK – Para dokter di Sri Lanka memperingatkan bahwa sejumlah besar orang bisa meninggal karena sistem perawatan kesehatan negara yang dilanda krisis itu berada di ambang kehancuran.

Kini, Sri Lanka mengalami tengah pemadaman listrik yang melumpuhkan dan kekurangan obat-obatan yang menyelamatkan jiwa.

Obat-obatan untuk mengobati serangan jantung dan selang untuk membantu bayi yang baru lahir bernapas kekurangan pasokan di seluruh negeri, menurut pejabat dan petugas Kesehatan Sri Lanka.

Sementara itu, pemadaman listrik memaksa dokter di pedesaan Sri Lanka untuk menjahit luka dan mengobati gigitan ular dalam gelap.

Baca Juga: 50 Perusahaan BUMN Buka Lowongan Kerja Mulai April 2022, Segera Daftarkan Diri Lewat Link Ini

Menurut dokumen internal, situasinya sangat mengerikan sehingga beberapa rumah sakit telah menangguhkan operasi rutin dan sangat mengurangi jumlah tes laboratorium.

Hal itu memaksa dokter, perawat, dan petugas kesehatan lainnya turun ke jalan sebagai protes.

Beberapa juga mendukung gerakan protes yang berkembang yang menyerukan pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa.

“Semua rumah sakit Sri Lanka berada di ambang kehancuran,” kata Dr Senal Fernando, sekretaris di Government Medical Officers Association.

Baca Juga: BPNT dan PKH Cair April 2022, Simak Cara Cek Bansos Kemensos Online untuk Cairkan BLT Rp600 Ribu atau Rp3 Juta

"Situasi akan memburuk dalam dua minggu ke depan dan orang-orang akan mulai sekarat jika tidak diambil tindakan sekarang," tambahnya, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Ia memperingatkan bahwa setiap kematian pasien karena kekurangan obat dapat mengakibatkan kerusuhan di rumah sakit.

Selain itu, Dr Senal Fernando menambahkan bahwa pemerintah telah gagal untuk mengakui atau transparan tentang tingkat keparahan krisis.

Baca Juga: Dokumen yang Harus Disiapkan untuk Mengikuti Seleksi Rekrutmen Bersama BUMN 2022

“Pemerintah tidak peduli. Mereka tidak memberi tahu orang-orang apa pun,” tandasnya.

Sri Lanka, negara kepulauan berpenduduk 22 juta orang, sedang bergulat dengan krisis keuangan terburuknya dalam beberapa dasawarsa.

Ekonomi yang terpukul oleh pandemi Covid-19 telah didorong ke ambang kehancuran, sebagian karena pemerintah Rajapaksa menggunakan cadangan luar negeri negara itu untuk melunasi utangnya.

Baca Juga: Bansos PKH Tahap 2 Cair April 2022, Buka cekbansos.kemensos.go.id Pakai KTP untuk Cek Daftar Penerima

Dalam waktu kurang dari dua tahun, cadangan tersebut telah anjlok lebih dari 70 persen.

Tidak dapat membayar impor penting, termasuk bahan bakar dan obat-obatan, pemerintah telah melakukan pemadaman listrik dan meminta bantuan Dana Moneter Internasional, serta China dan India.

Dokter mengatakan kekurangan pasokan dan pemadaman listrik telah menciptakan situasi mimpi buruk.

Baca Juga: Syarat Ikut Rekrutmen Bersama BUMN 2022 Beserta Cara Daftarnya

Di dataran tinggi Nuwar Eliya tengah, seorang dokter di rumah sakit pemerintah mengatakan pemadaman listrik memaksanya untuk merawat pasien yang mencari bantuan di malam hari dengan menyalakan obor.

“Rumah sakit saya melayani orang miskin. Sebagian besar dari mereka mencari perawatan untuk kecelakaan dan cedera terkait alkohol,” katanya.

“Dalam beberapa minggu terakhir, saya telah membersihkan, mengoleskan obat-obatan dan menjahit luka puluhan orang tanpa listrik. Rasanya seperti kita kembali ke abad ke-19,” ujarnya.

Dokter, yang berbicara dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada media, mengatakan rumah sakitnya tidak memiliki antibiotik dan akan segera kehabisan kain kasa.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x