"Benar-benar kacau. Semua orang frustasi dan meluapkan kemarahan mereka. Perasaan kami campur aduk," tutur Rodrigo Zeidan, seorang prodesor di NYU Shanghai.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Insider, alasan utama yang mendorong ratusan penduduk Shanghai turun ke jalan dan berhadapan dengan petugas kepolisian adalah pasokan makanan yang semakin menipis.
Baca Juga: Makna Jumat Agung yang Diperingati Umat Kristiani pada 15 April 2022
Meski menjadi kota metropolitan di China, Shanghai sudah melewati puluhan bulan untuk mengisolasi diri dari dunia luar yang menyulitkan akses terhadap makanan bagi 30 juta penduduknya.
Di kota lainnya, masalah kekuarangan bahan makanan yang memicu protes tampak mulai bisa diatasi.
Misi bebas dari Covid-19 yang dilakukan China pun kini dianggap sebagai bencana bagi rakyatnya.
Baca Juga: Apa Itu Kamis Putih dan Maknanya bagi Umat Kristiani?
Bahkan China harus berhadapan dengan masalah lain khususnya menipisnya pasokan makanan demi mengejar nol kasus Covid-19 tahun ini.