PR DEPOK – Pejabat hak asasi manusia Ukraina menyebut bahwa pemerintah Rusia telah merekrut anak-anak untuk meningkatkan jumlah pasukannya di Ukraina timur.
Dalam upaya untuk menggantikan sekitar 30.000 tentara yang terbunuh, terluka atau ditangkap sejauh ini dalam perang, Rusia dikatakan merekrut dari klub pemuda dan wajib militer anak berusia 16 tahun.
Apa yang disebut 'klub patriotik' bermunculan di bagian timur Ukraina yang diduduki Rusia setelah invasi pada tahun 2014.
Hal itu sebagai bagian dari kampanye untuk mempromosikan budaya negara di Luhansk dan Donetsk.
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Daily Mail, laporan tersebut muncul saat Ukraina memberikan pelatihan senjata kepada warga sipil secara sukarela sehingga mereka dapat mempertahankan kota mereka.
Pelatihan tersebut meliputi taktik pertahanan jarak dekat, penggunaan persenjataan, taktik militer dan pertolongan pertama.
Sementara itu, para pejabat Ukraina meminta PBB untuk menyelidiki dugaan penggunaan 'tentara anak' oleh Rusia.