PR DEPOK - Pemerintah China melayangkan kritiknya terhadap Swedia setelah insiden baru-baru ini terjadi yang melibatkan pembakaran salinan kitab suci Alquran.
"Kebebasan berbicara tidak dapat dijadikan alasan untuk menghasut diskriminasi rasial atau budaya dan memecah masyarakat"
"Kami berharap Swedia dapat dengan sungguh-sungguh menghormati keyakinan agama kelompok lain," ujar Wang Wenbin seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Monitor pada Kamis, 21 April 2022.
Pekan lalu, Rasmus Paludan, pemimpin kelompok sayap kanan Stram Kurs (Garis Keras), membakar salinan kitab suci Alquran di Kota Linkoping, Swedia.
Selain itu, Paludan juga mengancam akan membakar salinan kitab suci umat Islam di demonstrasi mendatang.
Organisasi Kerjasama Islam (OKI), pada Selasa lalu, telah mengutuk keras pembakaran salinan kitab suci Muslim, Alquran di Swedia.
Baca Juga: BPUM 2022 Kapan Cair? Simak Jadwal dan Cek Penerima dengan Mengakses Situs eform.bri.co.id
Dalam sebuah pernyataan, Sekretaris Jenderal OKI, Hissein Brahim Taha mengecam tindakan provokatif pembakaran salinan Alquran selama demonstrasi anti-Muslim.