Ukraina Sebut Rusia Lanjutkan Serangan pada Pasukan Terakhir yang Bersembunyi di Mariupol: Tujuannya Teror

- 24 April 2022, 07:00 WIB
Pihak Ukraina menyebut bahwa Rusia meneruskan serangan di Mariupol, tepatnya pada pasukan terakhir yang bersembunyi.
Pihak Ukraina menyebut bahwa Rusia meneruskan serangan di Mariupol, tepatnya pada pasukan terakhir yang bersembunyi. /Dewan Kota Mariupol/Reuters/

PR DEPOK – Seorang pejabat Ukraina menyebut bahwa Rusia melanjutkan serangannya terhadap pasukan terakhir yang bersembunyi di pabrik baja raksasa di Mariupol.

Serangan itu dilakukan hanya beberapa hari setelah Rusia mengumumkan kemenangan di kota pelabuhan selatan Ukraina dan mengatakan pasukannya tidak perlu merebut pabrik itu.

Pasukan Rusia menyerang kompleks Azovstal dengan serangan udara dan mencoba menyerbunya, menurut penasihat presiden Ukraina, Oleksiy Arestovych.

Ia menambahkan bahwa Rusia berusaha mengalahkan perlawanan terakhir para pembela Mariupol, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Depok Minggu, 24 April 2022: Waspadai Hujan Disertai Angin Kencang Jelang Siang

Pertempuran terbesar dalam konflik telah berkecamuk selama berminggu-minggu ketika Rusia berusaha untuk merebut sebuah kota yang dianggap penting dalam upayanya untuk menghubungkan wilayah Donbas timur dengan Krimea, semenanjung Laut Hitam yang direbut Moskow pada tahun 2014.

Dua rudal menghantam fasilitas militer dan bangunan tempat tinggal di kota pelabuhan Laut Hitam Odesa, sedangkan yang lainnya hancur, menurut komando udara selatan angkatan bersenjata Ukraina.

Pembantu presiden Ukraina, Andriy Yermak, mengatakan lima orang tewas dan 18 luka-luka.

Baca Juga: Prakiraan Hujan di Indonesia 24 April 2022: Sebagian Jawa Barat Berpotensi Hujan Sedang

Jumlah korban tewas tidak dapat diverifikasi secara independen. Pemogokan besar terakhir di atau dekat Odesa terjadi pada awal April.

“Satu-satunya tujuan serangan rudal Rusia di Odesa adalah teror,” ujar Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.

Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam "operasi militer khusus" yang dimulai pada 24 Februari.

Baca Juga: Prakiraan Hujan di Wilayah Jabodetabek, Periode 24-29 April 2022

Seorang jenderal Rusia, Rustam Minnekayev, mengatakan bahwa Moskow ingin menguasai seluruh Ukraina selatan, bukan hanya Donbas.

Ukraina mengatakan komentar itu mengindikasikan Rusia memiliki tujuan yang lebih luas daripada tujuan yang dinyatakan untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" negara itu. Kyiv dan Barat menyebut invasi tersebut sebagai perang agresi yang tidak dapat dibenarkan.

Pasukan Rusia telah mengepung dan membombardir Mariupol sejak hari-hari awal perang, meninggalkan sebuah kota yang didiami lebih dari 400.000 orang dalam reruntuhan.

Baca Juga: Ada Scorpio hingga Aquarius, Empat Zodiak Berikut Ini Dikenal Memiliki Sikap Sinis

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa pejuang terakhir Mariupol telah diblokade dengan aman di pabrik baja.

Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin menyebut kota itu dibebaskan, menyatakan bahwa pasukan tidak akan menyerbu Azovstal.

Arestovych, penasihat politik Presiden Volodymyr Zelenskyy, mengatakan pasukan Ukraina di kompleks Azovstal masih bertahan meskipun dalam situasi yang sangat sulit dan berusaha melakukan serangan balik. Lebih dari 1.000 warga sipil juga berada di pabrik itu.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo, dan Virgo untuk Karier dan Keuangan Minggu, 24 April 2022

Batalyon Azov, seorang milisi nasionalis dalam pertahanan Mariupol, merilis sebuah video yang katanya menunjukkan perempuan dan anak-anak berlindung di kompleks itu. Media tidak dapat memverifikasi secara independen di mana atau kapan video itu diambil.

Seorang anak laki-laki yang tidak disebutkan namanya dalam video mengatakan dia sangat ingin keluar setelah berada di bunker selama dua bulan.

Ukraina memperkirakan puluhan ribu warga sipil tewas di Mariupol dan mengatakan 100.000 warga sipil masih ada di sana. PBB dan Palang Merah mengatakan korban sipil setidaknya ribuan.

Serangan Rusia saat ini difokuskan pada Donbas, di mana separatis yang didukung Moskow selama bertahun-tahun menguasai bagian dari wilayah Donetsk dan Luhansk konstituennya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x