Ambil Alih Kota Mariupol, Rusia Telah Blokir Bantuan dan Kepung Pasukan Militer Ukraina

- 22 April 2022, 14:54 WIB
Usai Rusia berhasil mengambil alih kota Mariupol, kini mereka memblokir bantuan dari luar dan mengepung pasukan Ukraina.
Usai Rusia berhasil mengambil alih kota Mariupol, kini mereka memblokir bantuan dari luar dan mengepung pasukan Ukraina. /Alexander Ermochenko/Reuters

PR DEPOK - Pasukan militer Rusia baru-baru ini dilaporkan telah mengambil alih kota pelabuhan Mariupol, dan mengepung ribuan tentara Ukraina yang terjebak di pabrik baja.

Menteri pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan bahwa Moskow telah mengepung sekitar 4.000 tentara Ukraina ketika mereka meluncurkan serangan terbesarnya pekan lalu.

Sedangkan sekitar 1.478 tentara lainnya dikatakan telah menyerahkan diri dan meletakan senjatanya, dan dua orang yang menyerah tersebut adalah orang Inggris.

Selain itu, Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk mengatakan, evakuasi warga sipil Mariupol dari pabrik baja dikatakan tidak berjalan sesuai rencana.

Baca Juga: Terbitkan Laporan Korupsi Para Menteri, Editor di Sungapura Ditahan dengan UU Pencemaran Nama Baik

Iryna Vereshchuk menyalahkan pasukan Rusia, dengan mengklaim 1.000 warga sipil dan 500 tentara terluka akibat insiden di Mariupol.

Pada Selasa, 19 April 2022, seorang komandan batalyon nasionalis sayap kanan Azov, mantan milisi yang sekarang tergabung dalam garda nasional Ukraina, telah menolak seruan Rusia untuk menyerah.

Komandan batalyon, Svyatoslav Palamar, mendesak untuk menyelamatkan warga sipil.

Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Meletus Dini Hari Tanpa Suara Dentuman, Ketinggian Kolom Abu hingga 1.500 Meter

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x