Tak hanya itu, Wang Wenbin juga mengingat Swedia untuk lebih menghormati masyarakat beragama, khususnya Muslim.
"Kami berharap Swedia bisa sungguh-sungguh menghormati kelompok minoritas, termasuk Muslim," ujarnya menambahkan.
Selain China, beberapa negara lainnya seperti Turki dan Arab Saudi juga telah mengutuk aksi pembakaran Al-Quran oleh politikus Swedia, Rasmus Paludan.
Mereka menilai aksi pembakaran Al-Quran itu merupakan tindakan provokasi yang bisa memantik kemarahan umat Muslim.
Negara-negara Muslim lainnya dan Organisasi Islamic Cooperation juga mengecam keras insiden yang terjadi dalam aksi unjuk rasa anti-Islam di Swedia tersebut.
"Aksi pembakaran salinan Al-Quran selama demonstrasi anti-Islam yang terjadi di Linkoping, Norrkoping dan kota lainnya di Swedia itu merupakan tindakan provokasi," ucap Ketua Organisasi Islamic Cooperation, Hissen Brahim Taha.
Dia lalu berpendapat bahwa pembakaran kitab suci umat Muslim tersebut dikhawatirkan dapat melanggengkan tren Islamofobia oleh para anggota ekstremis sayap kanan.
Sebab Rasmus Paludan sendiri merupakan anggota sayap kanan dari partai garis keras bernama Stram Kurs di Swedia.