PR DEPOK - Politikus asal Denmark, Rasmus Paludan beberapa waktu lalu menggemparkan dunia akibat aksinya yang membakar kitab suci Al-Quran.
Aksi provokasi tersebut dilakukan dalam kegiatan demonstrasi anti-Islam yang terjadi Swedia pada minggu lalu.
Hal tersebut lantas menuai banyak kecaman dari berbagai pimpinan negara di dunia, tak terkecuali negara China.
Baca Juga: Sidak ke SPBU, Erick Thohir Pastikan Ketersediaan Stok BBM Aman Selama Mudik Lebaran 2022
Berdasarkan laporan dari Anadolu News Agency, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin langsung menyampaikan kritik terhadap Swedia akibat insiden tersebut.
Dalam keterangannya, Wang Wenbin menyesalkan aksi Rasmus Paludan dan menyatakan bahwa kebebasan berpendapat tidak bisa dijadikan sebagai alasan untuk melakukan diskriminasi ras.
Sebab menurutnya aksi provokasi semacam itu dapat memicu terjadinya perpecahan masyarakat yang menimbulkan masalah baru.
"Kebebasan berbicara tak bisa dijadikan alasan untuk melakukan diskriminasi ras atau budaya hingga memecah belah masyarakat," kata Wang Wenbin seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Monitor pada Minggu, 24 April 2022.