Panel AS Ingin India Masuk Daftar Hitam karena Kebebasan Beragama yang Buruk

- 26 April 2022, 14:20 WIB
Ilustrasi ekspresi kebebasan beragama di Amerika Serikat.
Ilustrasi ekspresi kebebasan beragama di Amerika Serikat. /Reuters

"Pemerintah India meningkatkan promosi dan penegakan kebijakan termasuk yang mempromosikan agenda nasionalis Hindu yang berdampak negatif terhadap Muslim, Kristen, Sikh, Dalit, dan minoritas agama lainnya,"  kata laporan itu seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari TRT World pada Selasa, 26 April 2022.

Hal ini juga menunjuk pada budaya impunitas untuk kampanye nasional ancaman dan kekerasan oleh massa dan kelompok main hakim sendiri serta penangkapan jurnalis dan pembela hak asasi manusia.

Baca Juga: Pengujian Massal terhadap Kasus Baru Covid-19 di China Picu Penimbunan Bahan Makanan

"Tindakan pemerintah, termasuk penegakan hukum anti-konversi yang berkelanjutan terhadap non-Hindu, telah menciptakan budaya impunitas untuk kampanye nasional ancaman dan kekerasan oleh massa dan kelompok main hakim sendiri"

"Termasuk terhadap Muslim dan Kristen yang dituduh melakukan kegiatan konversi," tutur laporan panel AS untuk Kebebasan Beragama Internasional.

Dalam pergeseran dari dua tahun terakhir, tidak ada seorang pun di panel yang tidak setuju dengan rekomendasi di India.

Sementara itu, pemerintah India pada tahun-tahun sebelumnya dengan marah menolak temuan komisi itu, menuduhnya bias.

Baca Juga: Yuk Login cekbansos.kemensos.go.id untuk Cek Bansos PKH 2022, Ada BLT Balita, Ibu Hamil hingga Lansia Rp3 Juta

Presiden Joe Biden seperti Donald Trump sebelumnya, telah berusaha untuk meningkatkan hubungan dengan India, melihat tujuan bersama dalam menghadapi kebangkitan China.

Biden diperkirakan akan bertemu Modi bulan depan di Tokyo sebagai bagian dari pertemuan puncak empat arah "Quad" dengan Jepang dan Australia.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: TRT World


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah