"Saya melihat orang-orang keluar dari minibus dengan wajah berdarah dan terbakar. Saya melihat empat mayat dibawa keluar dan seorang wanita termasuk di antara yang tewas," jelasnya.
Sampai saat ini masih tidak ada yang mengaku untuk bertanggung jawab atas ledakan itu, tetapi sebagian besar pemboman sebelumnya telah diklaim oleh cabang Afghanistan dari kelompok militan Negara Islam.
Kekhawatiran keamanan meningkat di seluruh Afghanistan, padahal negara itu sedang bersiap untuk merayakan Idul Fitri.
Baca Juga: POPULER HARI INI: Pengumuman Jadwal Pencairan BSU hingga Penyebab E-Form BRI Tak Dapat Diakses
Kali ini Afghanistan dipimpin di bawah pemerintahan Taliban untuk pertama kalinya dalam lebih dari 20 tahun, setelah menggulingkan invasi Amerika Serikat sejak 2001.
Sementara itu, pihak berwenang ikut bergerak untuk meredakan ketakutan masyarakat atas keamanan menjelang Idul Fitri.
"Kami memastikan warga negara kami, kami akan memastikan keamanan selama Idul Fitri," ujar juru bicara kementerian dalam negeri Afghanistan Abdul Nafee Takor.***