Siap Bergabung dengan NATO, Swedia Jadi Target Propaganda Baru Rusia dengan Tuduhan Nazi

- 4 Mei 2022, 19:00 WIB
Rusia membuat iklan propaganda yang menyebut Swedia sebagai Nazi, di tengah persiapan negara itu bergabung dengan NATO.
Rusia membuat iklan propaganda yang menyebut Swedia sebagai Nazi, di tengah persiapan negara itu bergabung dengan NATO. /Pascal Rossignol/Reuters

PR DEPOK – Rusia kini melakukan propaganda melawan Swedia dengan memproduksi iklan yang ditempel di banyak halte bus.

Iklan propaganda yang diluncurkan Rusia tersebut adalah dengan menuduh Swedia, negara Skandinavia yang damai, sebagai Nazi.

Strategi propaganda Rusia tersebut muncul ketika Swedia bersiap untuk bergabung dengan NATO, meninggalkan netralitas selama beberapa dekade sehubungan dengan agresi militer Moskow terhadap Ukraina.

Provokasi semakin memanas setelah komentar pedas menteri luar negeri Rusia Sergei Lavrov bahwa Hitler memiliki darah Yahudi, yang menarik tuntutan untuk permintaan maaf dari Israel.

Baca Juga: Bansos BPNT dan PKH 2022 Cair Tanggal Berapa? Login cekbansos.kemensos.go.id agar Dapat BLT hingga Rp3 Juta

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Daily Mail, kampanye tersebut muncul dalam iklan di Rusia yang menggambarkan berbagai pahlawan nasional Swedia sebagai Nazi dengan slogan bertuliskan 'Kami menentang Nazisme, mereka tidak.'

Kata 'kami' dalam warna bendera Rusia dan 'mereka' dalam warna bendera Swedia. Kutipan selektif muncul di sebelah setiap gambar yang dimaksudkan untuk melukis sosok itu sebagai seorang Nazi.

Astrid Lindgren, pencipta salah satu produk budaya batu Swedia di Pippi Longstocking, dipilih karena dugaan sikap Nazinya, serta pendiri Ikea Ingvar Kamprad dan maestro film Ingmar Bergman.

Poster lain melukis Raja Swedia Gustaf V sebagai seorang Nazi.

Baca Juga: Login Link Ini Agar Masuk Daftar Penerima Banpres BPUM 2022, Tak Terdaftar eform.bri.co.id Bisa Dapat Uang

Kementerian Luar Negeri Swedia mengakui poster kampanye yang dilakukan Rusia itu dibuat oleh organisasi Bernama ‘Our Victory’.

"Kami tidak berniat terlibat dalam polemik publik dengan organisasi Rusia 'Our Victory', yang dilaporkan berada di balik poster-poster ini," kata juru bicara kementerian luar negeri.

“Di Rusia, fitnah tentang ''Nazisme'' telah digunakan berulang kali terhadap negara dan individu yang kritis terhadap tindakan Rusia,” ujarnya.

Perdana Menteri Swedia, Magdalena Andersson, menyebut kampanye itu sama sekali tidak dapat diterima.

Baca Juga: Anang Hermansyah Minta Azriel Jaga Aurel Meski Sudah Menikah dengan Atta Halilintar

Iklan balasan telah muncul di luar kedutaan Rusia di Stockholm dengan teks dalam Cyrilllic.

"Tapi penting untuk mengatakan sekarang bahwa Swedia bisa menjadi target kampanye pengaruh oleh kekuatan asing," katanya.

“Penting bagi semua orang Swedia, dan tidak terkecuali Anda yang berkecimpung dalam jurnalisme, menyadari bahwa ada risiko bahwa kekuatan asing akan mencoba mempengaruhi iklim debat Swedia,” bunyi iklan tersebut.

Kampanye poster juga disebut sebagai bagian dari strategi mempersiapkan landasan untuk aksi militer melawan Swedia sebelum berada di bawah payung pertahanan NATO, seperti yang dilakukan Moskow terhadap Ukraina.

Baca Juga: Demi Perangi Krisis Pangan, Kim Jong Un Jadikan Pekerja Kantor dan Buruh Pabrik sebagai Petani Sementara

“Apakah ada batasan untuk orang-orang ini? Apakah mereka juga sedang mempersiapkan operasi 'denazifikasi' melawan Swedia? Saya pikir ini akan semakin memperkuat dukungan untuk Swedia bergabung dengan NATO,” ujar mantan Perdana Menteri Swedia, Carl Bildt.

“Menuduh negara-negara barat Nazisme adalah bagian dari pembenaran untuk perang mereka sendiri,” kata Mikael stlund, kepala komunikasi untuk Badan Pertahanan Swedia.

“Ini mungkin diarahkan pada populasinya sendiri. Ini telah menjadi salah satu pembenaran untuk perang di Ukraina juga.

“Ini mengikuti narasi Rusia dan sejalan dengan propaganda yang dilancarkan Kremlin dan media pemerintah Rusia. Kami telah melihat bahwa mereka telah melakukannya terhadap negara-negara barat sebelumnya juga,” katanya.

Baca Juga: Miliki Tanda Ini agar Dapat Banpres BPUM 2022 Rp600.000, Cus Login eform.bri.co.id untuk Cek Statusmu

Sementara itu, Rusia menuduh Israel mendukung neo-Nazi di Ukraina dalam pertikaian sengit yang dipicu oleh komentar Sergei Lavrov bahwa Adolf Hitler memiliki darah Yahudi.

Israel mengecam menteri luar negeri Rusia sebelumnya, mengatakan klaimnya yang dibuat ketika berbicara tentang Volodymyr Zelensky yang adalah seorang Yahudi, adalah kebohongan tak termaafkan yang merendahkan kengerian Holocaust Nazi.

Komentar Lavrov memicu kemarahan di seluruh dunia, dengan Zelensky mengutuk pernyataan anti-Semit yang menunjukkan'Moskow telah melupakan semua pelajaran dari Perang Dunia II.

Yair Lapid, menteri luar negeri Israel, juga mencap pernyataan itu skandal dan mengatakan duta besar Rusia akan dipanggil untuk pembicaraan keras.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah