PR DEPOK – Upaya evakuasi banyak warga sipil dari kota pelabuhan Mariupol di Ukraina mengalami penundaan pada Senin, 2 Mei 2022.
Alhasil, ratusan warga sipil masih terjebak di pabrik baja Azovstal, benteng terakhir perlawanan terhadap invasi Rusia.
Tidak segera jelas apa yang menyebabkan penangguhan tersebut. Seorang pejabat kota mengatakan sebelumnya bahwa pasukan Rusia pada Minggu, 1 Mei 2022, kembali menembaki pabrik setelah konvoi bus pergi.
Nasib warga sipil yang terperangkap di Mariupol telah menjadi fokus perhatian kemanusiaan karena perang antara Ukraina dan Rusia telah memasuki bulan ketiga.
Baca Juga: Audi dan Porsche Dikonfirmasi Bakal Ikut Balapan F1
Pengepungan kota sejak hari-hari awal perang telah menjebak warga sipil dengan akses yang langka ke makanan, air, obat-obatan dan listrik.
Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera, sebanyak 100.000 orang diperkirakan masih berada di Mariupol, termasuk sekitar 2.000 pejuang Ukraina di bawah pabrik baja era Soviet, satu-satunya bagian kota yang tidak diduduki oleh Rusia.
Sekelompok pengungsi pertama dari Mariupol dijadwalkan tiba di kota Zaporizhzhia yang dikuasai Ukraina, dengan jarak 230 km barat laut Mariupol pada 2 Mei 2022.
Namun dewan kota mengatakan bus belum mencapai titik penjemputan yang disepakati, bertentangan dengan laporan sebelumnya bahwa mereka sudah pergi. Dewan mendesak para pengungsi untuk tetap di tempat.