Akan tetapi sering mengeluarkan biaya sebesar lebih dari Rp 9 miliar untuk biaya pemeliharaan yang berasal dari pajak.
Sementara itu peninggalan pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut kini di alih fungsikan sebagai tujuan turis dan pelajar untuk mendidik masyarakat tentang tenaga nuklir.
Filipina sendiri sering kali mengalami pemadaman listrik. Negara yang bertetangga dengan Indonesia itu sebagian besar bergantung dengan impor batubara yang merupakan bahan utama membangkitkan listrik.
Baca Juga: 5 Kesalahan Umum Saat Menyimpan Telur Menurut USDA
Maka dari itu Marcos Junior berencana kembali membangunkan usaha milik sang ayah. Namun sayangnya ditolak oleh para kritikus.
Menurut mereka sumber daya seperti angin dan matahari lebih murah dan lebih aman untuk menjadi bahan pembangkit listrik dikarenakan negara itu rentan dengan gempa bumi, topan dan letusan gunung berapi.***