Demonstrasi Secara Nasional Berlanjut, Sri Lanka Umumkan Keadaan Darurat untuk Kedua Kalinya

- 7 Mei 2022, 10:30 WIB
Sri Lanka kembali mengumumkan keadaan darurat, untuk kedua kalinya, akibat demontrasi yang tidak kunjung selesai.
Sri Lanka kembali mengumumkan keadaan darurat, untuk kedua kalinya, akibat demontrasi yang tidak kunjung selesai. /Dinuka Liyanawatte/Reuters

PR DEPOK – Presiden Sri Lanka mengumumkan keadaan darurat untuk kedua kalinya dalam lima minggu di negara itu.

Keputusan Presiden Sri Lanka tersebut memberikan kekuatan besar pada pasukan keamanan, ketika serangan secara nasional oleh para demonstran yang marah melumpuhkan negara itu.

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera, seorang juru bicara Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengatakan dia memberlakukan undang-undang darurat untuk memastikan ketertiban umum.

Pasalnya, akibat demonstrasi nasional, toko-toko tutup dan transportasi umum dihentikan oleh aksi pemogokan, membuat negara berpenduduk 22 juta orang itu terhenti setelah berminggu-minggu kerusuhan.

Baca Juga: Cara Cek Penerima dan Tahap Penyaluran BSU BPJS Ketenagakerjaan 2022, Login sso.bpjsketenagakerjaan.go.id

Polisi menembakkan gas air mata dan menggunakan meriam air pada hari sebelumnya untuk membubarkan mahasiswa yang mencoba menyerbu parlemen nasional untuk menuntut Rajapaksa mengundurkan diri.

Keadaan darurat memberikan kekuasaan kepada pasukan keamanan untuk menangkap dan memenjarakan tersangka dalam waktu lama tanpa pengawasan pengadilan.

Kekuatan darurat juga memungkinkan pengerahan pasukan untuk menjaga hukum dan ketertiban selain polisi.

Juru bicara kepresidenan mengatakan undang-undang itu akan berlaku mulai tengah malam.

Baca Juga: Lirik Lagu Merry Go Round - Ji Chang Wook Feat Choi Sung Eun, OST The Sound of Magic

Rajapaksa yang terkepung telah mengumumkan keadaan darurat sebelumnya pada 1 April, sehari setelah ribuan pengunjuk rasa berusaha menyerbu rumah pribadinya di ibu kota. Keadaan darurat itu selesai pada 14 April.

Tetapi protes telah meningkat, memicu krisis terburuk Sri Lanka sejak kemerdekaan pada tahun 1948.

Rajapaksa bersikeras dia tidak akan mundur meskipun demonstrasi meningkat.

Deklarasi darurat baru datang ketika ribuan demonstran tetap berada di luar kantor pinggir laut Rajapaksa, di mana mereka telah memprotes sejak 9 April.

Baca Juga: BSU 2022 Kapan Cair? Simak Syarat untuk Mendapatkan Bantuan Sebesar Rp1 Juta dari Kemnaker

Sedangkan kelompok-kelompok kecil telah mencoba menyerbu rumah-rumah politisi penting pemerintah lainnya.

Para pengunjuk rasa menyalahkan Rajapaksa dan keluarga penguasanya karena salah mengelola ekonomi yang menyebabkan pemadaman selama berbulan-bulan dan kekurangan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.

Kekurangan mata uang keras juga telah menghambat impor bahan mentah untuk manufaktur dan memperburuk inflasi, yang melonjak menjadi 18,7 persen di bulan Maret.

Ketika harga minyak melonjak karena konflik Rusia-Ukraina, stok bahan bakar Sri Lanka hampir habis.

Baca Juga: BSU 2022 Siap Cair Mei 2022? Simak Info Soal Pencairan BLT Gaji Rp1 Juta dan Cara Cek Penerima di Sini

Pihak berwenang telah mengumumkan pemadaman listrik di seluruh negeri yang diperpanjang hingga 7 1/2 jam sehari karena mereka tidak dapat memasok bahan bakar yang cukup ke stasiun pembangkit listrik.

Pekerja industri berdemonstrasi di luar pabrik mereka dan bendera hitam dikibarkan di seluruh negeri sebagai ekspresi kemarahan terhadap pemerintah.

“Kami dapat menunjukkan dengan tepat kesalahan kebijakan presiden yang menyebabkan keadaan ekonomi kami yang sangat menyedihkan ini,” kata pemimpin serikat pekerja Ravi Kumudesh.

"Dia harus pergi," tegasnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah