Network
PR DEPOK - Usai lebih dari dua tahun dunia dihantui virus yang menyerang saluran pernapasan, Korea Utara melaporkan kasus pertama Covid-19.
Kini Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meminta jajarannya meningkatkan upaya-upaya pencegahan Covid-19 dengan ketat.
Kasus pertama Covid-19 yang terdeteksi di Pyongyang itu disebabkan oleh varian Omicron dengan gejala umum seperti demam.
Baca Juga: Duta Besarnya Disiram Cat Merah oleh Pengunjuk Rasa, Rusia Desak Polandia Meminta Maaf Secara Resmi
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, Kim Jong Un baru saja menggelar pertemuan dengan Politbiro Divisi Kerja Korea dengan hasil akhir menyepakati dimulainya langkah-langkah pengendalian Covid-19.
Kim Jong Un juga meminta para pejabat terkait untuk berusaha semaksimal mungkin mencegah penyebaran sekaligus menghilangkan sumber infeksi secepat mungkin.
"Masyarakat yang berpikir positif akan menjadi jaminan bagi negara kita menang dalam pertarungan melawan pandemi ini," tulis media resmi Korea Utara KCNA.
Baca Juga: Reporter Al Jazeera Tewas Saat Meliput, Bukti Video dan Geolokasi Bantah Klaim Israel
Agar upaya pengendalian semakin maksimal, beberapa laporan menyebut Korea Utara juga menerapkan lockdown di Pyongyang. Tetapi laporan tersebut masih belum dikonfirmasi oleh pejabat setempat.
Sebelumnya Korea Utara mengklaim negaranya bebas dari kasus Covid-19 meski saudaranya Korea Selatan mengalami peningkatan kasus selama beberapa pekan terakhir.
Negara dengan 26 juta penduduk itu bahkan tidak mengikuti anjuran WHO untuk vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Senjata Nuklir Rusia Bisa Tewaskan 10.000 Orang Sekali Serang Ukraina, Ahli Wanti-wanti Hal Ini
Sebaliknya, Korea Utara pernah menolak tawaran distribusi vaksin Covid-19 jenis Covax yang didukung oleh PBB.
Selain Korea Utara, negara di Asia Tengah yakni Turkmenistan juga belum melaporkan kasus Covid-19.
Meski diragukan oleh para ahli, Turkmenistan yang juga dikenal tertutup itu masih mengklaim negaranya bebas Covid-19.***
