"Kami mengembangkan program khusus untuk menentukan model virus yang dapat digunakan selain cacar manusia"
"Kami menguji virus vaccinia, virus cacar tikus, virus cacar kelinci, dan virus monkeypox sebagai model untuk cacar tersebut," ujar Alibekov dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket.
Baca Juga: Hal-hal yang Perlu Diketahui tentang Cacar Monyet Termasuk Gejala dan Cara Penularannya
Setelah berhasil mendapatkan hasil positif, ilmuwan Uni Soviet hanya memerlukan waktu dua minggu untuk melakukan manipulasi yang sama dengan virus cacar sekaligus menimbun agen perang (senjata biologis).
Tak hanya itu, setelah kejatuhan Uni Soviet, Alibekov menuding Kementerian Pertahanan Rusia terus mempelajari cacar monyet sebagai senjata biologis di masa mendatang.
Di tahun yang sama saat wawancara digelar, Alibekov harus berhadapan dengan Kongres Amerika Serikat setelah mengatakan bahwa program senjata biologis Rusia belum sepenuhnya ia bongkar.
Hingga kini, berdasarkan data yang dirilis WHO, sudah ada 80 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi dan 50 lainnya masih dicurigai terserang penyakit tersebut.
Gejala-gejala umum yang dilaporkan di antaranya demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, menggigil, dan kelelahan.
Sejauh ini, tidak ada kasus kematian yang diakibatkan oleh wabah cacar tersebut.