21 Orang Tewas Usai Penembakan Brutal di SD Texas, Joe Biden Serukan Tindakan Tegas dan Singgung Senjata

- 25 Mei 2022, 13:33 WIB
Ilustrasi penembakan. Presiden AS Joe Biden menanggapi insiden penembakan brutal di sebuah SD Texas, menginginkan tindakan tegas serta kepemilikan senjata.
Ilustrasi penembakan. Presiden AS Joe Biden menanggapi insiden penembakan brutal di sebuah SD Texas, menginginkan tindakan tegas serta kepemilikan senjata. /Pixabay/sluehr3g

PR DEPOK - Joe Biden menyerukan tindakan tegas dan singgung aturan tentang kepemilikan senjata sebagai tanggapan terhadap 21 orang yang dikabarkan tewas usai penembakan brutal di SD Texas.

19 anak dan 2 orang guru tewas dalam penembakan brutal yang terjadi di sekolah dasar di sebuah komunitas kecil di Texas selatan.

Kejadian tragis tersebut bermula saat seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di sebuah sekolah dasar Texas.

Serangan itu terjadi di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, sebuah komunitas kecil di bagian selatan negara bagian itu terjadi hanya beberapa hari sebelum akhir tahun ajaran.

Baca Juga: Borneo FC Bakal Pemusatan Latihan di Yogyakarta, Agendakan 2 Laga Uji Coba

Pria bersenjata yang diidentifikasi sebagai Salvador Ramos berusia 18 tahun, telah tewas ditembak mati oleh polisi.

Presiden AS Joe Biden ikut memberi pernyataan menanggapi tragedi penembakan tersebut, dirinya juga memberi tahu warga Amerika bahwa inilah saatnya untuk melakukan lobi senjata.

Selain Joe Biden, Sekjen PBB, politisi AS, hingga aktivis bereaksi terhadap penembakan di sekolah Texas.

Baca Juga: Pelaku Usaha Mau Dapat BPUM 2022? Ini Syarat dan Cara Cek Penerima di eform.bri.co.id

Penembakan massal di Sekolah Dasar Robb adalah yang terburuk dalam sejarah di AS selama 10 tahun terakhir.

Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Aljazeera, di bawah ini adalah beberapa reaksi terhadap kekejaman penembakan brutal tersebut.

Keluarga berduka guru Eva Mireles yang terbunuh dalam penembakan yang terjadi di SD Texas.

Baca Juga: Buruan Daftar DTKS Kemensos secara Online, Dapatkan Bansos PKH, BPNT, BST, hingga PBI

Eva Mireles disebut-sebut sebagai guru yang menjadi korban tewas dalam penembakan itu.

Dirinya dilatih dalam bilingual dan juga pendidikan khusus, ia mengajar anak-anak berusia sembilan dan 10 tahun, menurut laporan dari kantor berita Reuters.

“Sepupuku yang cantik! Hari yang sangat menghancurkan bagi kita semua! Hati saya hancur berkeping-keping,” tulis Cristina Arizmendi Mireles di akun Facebook miliknya.

Baca Juga: Cair hingga Rp4,4 Juta, Cek Penerima BLT Anak Sekolah Lewat cekbansos.kemensos.go.id Sekarang Juga

Dalam biografi singkat yang diunggah di situs web distrik sekolah, Mireles menulis bahwa dirinya memiliki "keluarga yang mendukung, menyenangkan, dan penuh kasih" termasuk suaminya, putri lulusan perguruan tinggi, dan juga "tiga teman berbulu."

Suami Mireles, Ruben Ruiz, adalah seorang petugas polisi di kepolisian distrik sekolah, salah satu agen yang menyelidiki kasus penembakan tersebut.

Bibinya, Lydia Martinez Delgado, juga ikut berduka atas kepergian keponakannya dalam sebuah unggahan di akun Facebook miliknya.

Baca Juga: Update Perang Hari ke-91: Pertempuran di Wilayah Timur Melawan Rusia akan Jadi Penentu Nasib Ukraina

“Saya marah karena penembakan ini terus berlanjut. Anak-anak ini tidak bersalah. Senapan seharusnya tidak mudah tersedia untuk semua orang. Ini adalah kampung halaman saya, komunitas kecil kurang dari 20.000 orang.

"Saya tidak pernah membayangkan ini akan terjadi pada orang yang sangat saya cintai,” kata Martinez Delgado dalam sebuah unggahan menanggapi kasus penembakan brutal di SD Texas.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x