Masih Tak Setujui Finlandia dan Swedia Bergabung dengan NATO, Presiden Turki Erdogan: Risiko bagi Keamanan

- 31 Mei 2022, 19:00 WIB
Presiden Turki, Erdogan, bertahan dengan pernyataan bahwa ia tidak setuju Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO.
Presiden Turki, Erdogan, bertahan dengan pernyataan bahwa ia tidak setuju Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO. /REUTERS/Eduardo Munoz

“Kami memiliki hak untuk mengharapkan negara-negara tersebut untuk mencegah perekrutan, penggalangan dana dan kegiatan propaganda dari PKK,” ujarnya.

Semua anggota NATO harus menyetujui tawaran kedua negara Nordik untuk bergabung dengan aliansi, yang didorong oleh invasi Rusia ke Ukraina.

Turki telah mengatakan tidak akan mengizinkan aksesi mereka kecuali langkah-langkah diambil, tetapi para pemimpin NATO melihat KTT NATO di Spanyol pada akhir Juni sebagai kesempatan untuk ekspansi bersejarah.

Baca Juga: BSU 2022 Siap Cair Bulan Juni? Simak Penjelasan Lengkap dari Kemnaker Mengenai Pencairan BLT

Erdogan mengulangi seruan agar Finlandia dan Swedia mengekstradisi orang-orang yang dicurigai Ankara melakukan aktivitas teroris dan untuk mendukung operasi anti-teror anggota NATO.

Dia juga mengatakan embargo senjata tidak sesuai dengan semangat kemitraan militer.

Swedia dan Finlandia termasuk di antara negara-negara yang memberlakukan pembatasan ekspor pertahanan pada Turki setelah serangan 2019 ke timur laut Suriah yang bertujuan untuk mengusir YPG.

Baca Juga: Soroti Sikap Doddy Sudrajat, Denny Darko: Harus Mulai Berhati-hati, Sudah Mulai Dampaknya

Dalam beberapa hari terakhir, Erdogan telah menjanjikan operasi lintas batas lebih lanjut terhadap kelompok tersebut.

Presiden Turki tersebut menyerukan anggota NATO lainnya untuk membujuk Swedia dan Finlandia untuk mengubah posisi mereka.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah