PR DEPOK - Rusia beri peringatan untuk Barat bahwa serangan "siber" terhadap infrastrukturnya berisiko mengarah pada konfrontasi militer.
Peringatan itu muncul setelah situs Kementerian Perumahan Rusia diretas, dengan pencarian internet untuk situs yang mengarah ke tanda "Kemuliaan bagi Ukraina" dalam bahasa Ukraina.
Kementerian Luar (Kemenlu) Rusia mengatakan, infrastruktur penting lembaga negara sedang dilanda serangan siber.
Mereka menunjuk tokoh di Amerika Serikat (AS) dan Ukraina sebagai pihak yang bertanggung atas kejadian tersebut.
"Yakinlah, Rusia tidak akan membiarkan tindakan agresif yang tidak terjawab," kata Kepala Keamanan Informasi Internasional Kemenlu, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.
"Semua langkah kami akan diukur, ditargetkan, sesuai dengan Undang-undang dan hukum internasional kami," ucapnya menambahkan.
Lebih lanjut, kepala keamanan informasi internasional ini menegaskan Washington dengan sengaja menurunkan ambang batas untuk penggunaan tempur.
Baca Juga: Siapkan Tempat Istimewa untuk Eril, Ridwan Kamil: di Sebelah Sungai Kecil
"Militerisasi ruang informasi oleh Barat, dan upaya untuk mengubahnya menjadi arena konfrontasi antarnegara telah meningkatkan ancaman bentrokan militer langsung dengan konsekuensi yang tak terduga," ucapnya.